Sukses

Pascakasus lexus, Toyota Uji Ulang Keamanan SUV-nya

Toyota Motor Corp akan melakukan uji keamanan ulang terhadap semua produk SUV (Sport Utility Vihicle) setelah terjadi masalah pada Lexus GX 460 yang kini ditangguhkan penjualannya.

Liputan6.com, Tokyo: Toyota Motor Corp akan melakukan uji keamanan terhadap semua produk SUVnya (Sport Utility Vihicle) setelah terjadi masalah pada Lexus GX 460 yang kini ditangguhkan penjualannya.

Toyota telah mengambil langkah menghentikan penjualan model SUV di Amerika awal pekan ini, setelah majalah Consumer Reports memperingatkan para pembeli Lexus tentang resiko keamanan akibat masalah handling yang kurang baik pada saat berbelok.

Produsen mobil terbesar di dunia itu juga memutuskan untuk menghentikan penjualan di Timur Tengah dan Rusia. Lexus GX 460 telah terjual 5.400 unit di Amerika Serikat dan Kanada dalam empat bulan terakhir dan 580 unit di Timur Tengah dan Rusia.

Kini Toyota melakukan serangkaian tes pada sistem pengontrol stabilitas semua SUVnya. "Alasan utama melakukan tes ini adalah demi kenyamanan pelanggan," kata juru bicara Toyota Ririko Takeuchi seperti dikutip Automotive News dari Reuters Kamis (15/4). Takeuchi mangaku Toyota sendiri tidak menerima laporan tentang masalah pada Lexus GX 460 seperti yang dijelaskan oleh majalah Consumer Reports.

Sebelumnya, Toyota telah menarik lebih dari 8 juta kendaraan di seluruh dunia karena masalah yang terkait dengan kecepatan yang tidak diinginkan dan telah mendapat sangsi dari regulator keselamatan AS.

Pemerintah AS telah mengeluarkan aturan bahwa sistem pengontrol stabilitas elektronik menjadi standar pada semua kendaraan bermotor yang akan diproduksi tahun 2012. Sistem pengontrol stabilitas Elektronik sangat penting pada mobil jenis SUV karena posisi mobil yang lebih tinggi menyebabkan kendaraan ini mudah terguling.

Majalah nirlaba Consumer Reports menyebutkan, Sisten pengontrol stabilitas elektronik adalah hal yang sangat penting setelah sabuk pengaman.

Sistem ini menggunakan komputer yang dihubungkan dengan sensor untuk mendeteksi ketika mobil mulai melayang saat berbelok, dan kemudian sistem itu akan mengatur kekuatan pengereman atau mengurangi kecepatan mesin untuk menjaga kendaraan tetap stabil.(MLA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini