Sukses

"Spoiler" Merugikan Pengendara Lain di Jalan Raya

Biasanya para pemilik mobil memasang spoiler belakang untuk tampil keren, namuin banyak yang tidak tahu efek yang ditimbulkan dnegan pemasangan spoler tersebut. Sebuah studi baru ternyata memperkirakan bahwa spoiler belakang benar-benar punya efek dinamis yaitu "menimbulkan batuk".

Liputan6, Jakarta: Biasanya para pemilik mobil memasang spoiler belakang untuk tampil keren, namuin banyak yang tidak tahu efek yang ditimbulkan dnegan pemasangan spoiler tersebut. Sebuah studi baru ternyata memperkirakan bahwa spoiler belakang benar-benar punya efek dinamis yaitu "menimbulkan batuk".

Aonghus McNabola, dosen di jurusan  teknik  Trinity College di Dublin, Irlandia, menyimpulkan dalam makalahnya bahwa  spoiler belakang dengan sudut tertentu akan mengumpulkan polusi dari knalpot pada ketinggian setara kepala pejalan kaki, pengendara sepeda dan pengendara sepeda motor di belakang kendaraan tersebut.

Penelitian Dr McNabola berdasarkan model dan bukan hasil tes pada keadaan sebenarnya. Lima spoiler berbeda digunakan dalam eksperimen itu. Semuanya diberi variabel kecepatan angin dan kecepatan kendaraan. Hasil penelitian menunjukkan konfigurasi tertentu dari spoiler - sebanyak 20 persen dalam studi tersebut- "menghasilkan peningkatan lebih dari 40 persen dari konsentrasi benzena pada ketinggian kepala orang dewasa."

Sisi baiknya,  desain tertentu spoiler belakang malah bisa menurunkan konsentrasi benzena sebesar 18 persen. "Spoiler datar dapat memiliki efek positif," kata Dr McNabola dalam wawancara telepon. "Tapi, sudut yang lebih besar dari nol akan mengarah ke efek yang dapat berkontribusi pada terpaparnya pengemudi sepeda, pejalan kaki atau pengemudi lain di belakang kendaraan itu."

Ia mengatakan bahwa letak spoiler di bagasi tidak berpengaruh, yang menjadi masalah hanyalah sudut spoiler. Pemanis mobil ini  tidak akan mengubah jumlah polusi, hanya konsentrasinya," kata Mr McNabola. "Kesimpulan utama kami adalah bahwa temuan tersebut dapat digunakan untuk merancang spoiler yang dampak polusi udaranya lebih kecil."

Jeff Gearhart,  peneliti senior kendaraan bermotor di Pusat Ekologi di Michigan, mengatakan  produsen harus mempertimbangkan temuan tersebut. (Ant/ARI)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.