Sukses

Honda Belum Mau Tetaskan LCGC 7 Kursi ke Pasar Indonesia

Toyota, Daihatsu, Suzuki dan Honda bersaing ketat untuk berebut pasar LCGC, Datsun pun tak mau ketinggalan.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah Toyota, Daihatsu, Suzuki dan juga Honda berburu ceruk pasar di segmen mobil murah ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC), Datsun pun ikut membuat persaingan semakin panas.

Menariknya, Datsun bukan hanya menetaskan LCGC seperti pabrikan lain yang menawarkan mobil 5 kursi penumpang. Tapi, Datsun lewat tipe Datsun Go+ Panca hadir mendobrak dengan LCGC 7 kursi penumpang.

Namun, langkah Datsun yang menggeprak segmen mobil murah ramah lingkungan dengan fitur 7 kursi penumpang nampaknya tak membuat pesaingnya seperti Honda mengekor.

Memang, diakui Marketing and After Sales Service Direcor PT Honda Prospect Motor (HPM), Jonfis Fandy, pasar LCGC cukup besar. Dia menyebut, ceruk pasar mobil murah ramah lingkungan berada di kisaran 15%-20% dari total pasar roda dua dalam negeri. Namun, sampai saat ini mereka belum akan memproduksi LCGC 7 kursi.

"Kami belum berencana meluncurkan LCGC 5+2," tegas Jonfis melalui pesan singkat kepada Liputan6.com, Rabu (14/5/2014).

Sejauh ini HPM masih anteng jika melihat performa jualan dari Honda Brio Satya yang diklaim cukup sukses. Selain itu, respon baik pasar terhadap Mobilio juga membuat Honda tak banyak bereaksi.

"Brio maupun Mobilio masih di atas target bulanan kami," imbuh dia. Meskipun ia tak menampik bahwa banyaknya libur nasional pada April pasti akan mempengaruhi penjualan.

Adapun, penjualan untuk model Brio Satya mengalami peningkatan dari 425 unit pada Maret menjadi 1.224 unit. Berdasarkan laporan penjualan April, Honda Brio menyumbang penjualan kedua tertinggi dan berhasil keluar dari hasil negatif dari Februari hingga Maret yang terkoreksi turun.

Sempat mencatatkan penjualan sebesar 2.297 unit pada Januari, pesaing Agya dan Ayla ini justru mengalami penurunan penjualan sebanyak 2.061 unit hingga kemudian terjun bebas ke angka 425 unit pada bulan berikutnya. (Gst/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini