Lewat Teknologi Ini, Cat Mobil Bakal Mirip Kulit Manusia

Nissan Garap Teknologi yang Bikin Mobil Bisa Cuci Sendiri — Nissan menggunakan sebuah cat spesial berbasis super-hyrophobic yang disebut Ultra-Ever Dry dan berfungsi sebagai 'self-cleaning.'

Liputan6.com, London - Tak mau ketinggalan dari Nissan yang sebelumnya menjadi inovator cat anti kotor, British Aerospace (BAe), perusahaan yang berkutat di sektor penerbangan baru-baru ini mengumumkan pengembangan teknologi otomotif terbaru yang disebut 'smart skin'.

Dilansir dari Autoevolution, Kamis (28/8/2014), tak hanya tunggal pada dunia aviasi, teknologi ini turut berpeluang diterapkan pada sejumlah sektor industri, termasuk otomotif.

Senior Research Scientist dari BAe, Lydia Hyde menuturkan, teknologi ini awalnya diimplementasikan pada mesin pengering. Kala itu, ia takjub pada kinerja sensor yang mampu mencegah mesin dari overheating. Dengan kata lain, 'smart skin' mampu melakukan analisa sistem yang mampu mencegah mesin beroperasi secara tak wajar.

"Mengamati bagaimana sensor sederhana bisa dimanfaatkan pada pesawat untuk mendeteksi overheating membuat saya berpikir untuk menerapkan mekanisme tersebut pada hal-hal lain yang lebih besar," Lanjut Lydia.

Hyde menuturkan, para ahli di BAE Advanced Technology Centre saat ini tengah melakukan studi lebih jauh mengenai konsep 'smart skin'. Dalam proses pengembangannya, peneliti memanfaatkan ribuan mikro-sensor yang menyerupai partikel berukuran kurang dari 1 mm kuadrat.

Karena sensor tersebut begitu kecil, peneliti yakin teknologi tersebut bisa dipasang hanya dengan menyemprotkannya ke permukaan kendaraan.

Dikatakan, sensor tersebut secara kolektif akan digunakan sebagai sumber informasi yang terintegrasi dengan perangkat lunak. Kemudian, data dari sensor diolah dan diperoleh informasi layaknya kulit manusia yang menyampaikan sinyal ke otak.

Bila diterapkan pada pesawat terbang, perusahaan mengklaim, teknologi ini memungkinan informasi terkait kecepatan angin, suhu, tekanan fisik, dan gerakan yang lebih akurat daripada teknologi yang telah digunakan saat ini.

"Hal ini akhirnya memunculkan ide diterapkan sebagai pelapis cat pesawat, mobil dan kapal, yang bisa dilapisi ribuan sensor untuk bisa merasakan lingkungan sekitar seperti panas dan kerusakan," papar Hyde. (Gst/Des)

---

Bagi Anda yang ingin mengikuti tes simulasi CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!