Sukses

Oknum Biker Berulah, Pengguna Jalan Dipaksa Mengalah

Iring-iringan yang melibatkan konvoi motor di Jalan Raya Bogor ini melintas secara ugal-ugalan.

Liputan6.com, Jakarta - Kegiatan touring atau kopi darat (kopdar) kerap dilakukan oleh komunitas motor, baik di dalam kota maupun luar kota. Tak ada yang salah dengan kegiatan positif ini. Sayangnya, beberapa oknum dari komunitas motor masih saja kerap pasang aksi sok jagoan dengan tak mengindahkan etika berlalu lintas.

Salah satu contohnya terjadi pada Sabtu (30/8/2014) saat kegiatan touring dilakukan oleh sekelompok pemotor berikut. Touring tak bertanggung jawab ini dilakukan oleh pengguna motor besar saat melintas di Jalan Raya Bogor, Cibubur, Jakarta Timur.



Dari pantauan Liputan6.com, iring-iringan yang melibatkan motor besar Harley Davidson dan Sym ini melintas secara ugal-ugalan. Tak hanya itu, Harley Davidson yang berperan sebagai pemimpin rombongan pun turut menggunakan lampu strobo dan klakson ala polantas yang beberapa waktu lalu dilarang penggunaannya. Tanpa tujuan yang jelas, anggota rombongan pun seolah minta diistimewakan dengan menyalakan lampu hazard selama perjalanan.



Tak berhenti sampai di situ, beberapa pengguna jalan lainnya dipaksa mengalah dengan memberi celah untuk konvoi tersebut melintas. Bagi para pengendara motor yang enggan mengalah, anggota biker pun tak segan melakukan bentuk intimidasi dengan cara memepet motor tersebut.

Bak pembesar di negeri ini, pimpinan rombongan tersebut terus menyalakan strobo dan membunyikan klakson kala laju motornya terhalang mobil atau motor. Saat mobil di depannya tak dapat memberi jalan, gerombolan biker ini pun tak urung terus memepet bagian belakang mobil guna meminta jalan.



Tentu saja, aksi iring-iringan para biker ini amat mengganggu dan meresahkan pengguna jalan lain. Bahkan, aksi para biker ini bukan tak mungkin dapat memicu kecelakaan lalu lintas. Lagi-lagi, konsistensi para penegak hukum diuji untuk menertibkan pelanggaran serupa yang kerap terjadi. (Ysp/Des)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.