Sukses

Cara SPG IIMS Nilai Pembeli Serius atau Sekedar Lewat

Kiprah dan pengalaman para Sales Promotion Girl (SPG) di IIMS selalu menarik untuk disimak setiap tahunnya.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai bunga dalam pameran otomotif terbesar Asia Tenggara, Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014, kiprah dan pengalaman para Sales Promotion Girl (SPG) selalu menarik untuk disimak setiap tahunnya.

Salah satunya adalah seputar hal yang langsung berhubungan dengan fungsi mereka, yaitu ujung tombak promosi para APM terhadap calon konsumen yang berkunjung ke masing-masing booth yang diwakili.

Wajarnya, pembeli memang tak langsung menjatuhkan pilihan begitu pertama kali mampir untuk melihat kendaraan di booth para APM. Namun demikian, para SPG ini juga memiliki trik khusus untuk sekedar menilai mana pembeli yang serius mencari kendaraan atau 'numpang lewat'.

Lani (24) contohnya, berkaca dari pengalamannya bertugas sebagai SPG di booth kendaraan mewah Jeep pada Hall B di IIMS tahun lalu, dirinya mengaku punya pengalaman unik dalam menilai keseriusan konsumen yang datang.

"Yang terlalu berlebihan gayanya malah biasanya juga gak jaminan dia jadi beli, yang gayanya biasa aja malah banyak juga yang langsung deal," ujar gadis yang di IIMS 2014 ini pindah mendampingi kendaraan niaga ke hall outdoor.

Kesimpulannya, menurut Lani, tampilan seseorang jelas bukan patokan pasti seorang yang berkunjung bakal gol jadi konsumen.

Beda Lani, beda pula di hall A dan D. Di hall kelas 'menengah' yang banyak menyedot pengunjung ini, persaingan antar APM memang bisa dibilang ketat. Wajar saja, lokasi ini merupakan segmen kendaraan yang peminatnya memiliki pertimbangan lebih.

"Kalo serius, biasanya mereka datang udah tau apa yang mau dilihat. Gak tanya banyak-banyak, langsung buka pintu, liat dalem coba-coba, kaya udah tau cari apa dari rumah," ujar seorang SPG asal booth pabrikan besar Jepang yang enggan dituliskan namanya tersebut.

Lantas, bagaimana para SPG menilai secara umum para pengunjung yang sekedar numpang lewat? "Biasa mereka gak fokus, tanya juga mikirnya kaya panjang banget dan mata juga gak fokus kemana-mana," tutur sumber dengan busana oranye tersebut.

Namun demikian, keduanya mengakui siapapun pengunjung yang datang ke booth mereka harus dilayani dengan baik, mengingat hal tersebut menjadi bagian dari tugasnya.

"Terima job begini ya sadar resikonya, yang penting profesional. Inget aja kalo kita kerja disini, bukan main-main, sama kaya wartawan," tutupnya sambil terkekeh mengakhiri pembicaraan. (Des/Des)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini