Sukses

7 Perilaku <i>Ngawur</i> yang Buat Jalanan Ibu Kota Semrawut

Kecelakaan kerap terjadi akibat para pengendara yang bersikap sembrono saat berkendara.

Liputan6.com, Jakarta - Meningkatnya pengguna kendaraan di Indonesia tak lantas membuat kualitas berkendara para pemilik kendaraan kualitasnya turut meningkat. Tak jarang, para pengendara tertangkap basah mulai dari acuh hingga nekat saat berkendara di jalan raya.

Tentunya, hal ini potensial membahayakan para pengguna jalan lainnya. Tak jarang, kecelakaan justru terjadi akibat diawali ulah sembrono para oknum pengendara dalam mengoperasikan kendaraannya.

Berikut, adalah 7 perilaku sembrono dari para pemotor di Indonesia yang berhasil dihimpun oleh Liputan6.com, Selasa (11/11/2014):

1. Merokok Saat Berkendara

Merokok tak dilarang, namun tentu dengan norma toleransi tertentu. Kerapkali dijumpai, para pemotor ataupun pengendara roda empat yang nekat merokok walau tengah berkendara di jalan raya.

Terutama, para pemotor yang berkendara sambil merokok secara otomatis akan terdistraksi. Tak hanya pada konsentrasinya, namun juga pada gerakan ekstra yang dibutuhkan kala mengendarai roda dua.

Lebih parah, oknum tersebut tak segan membuang putung rokoknya di tengah jalan. Tentunya, hal ini membahayakan pengguna jalan lain, selain dapat melukai tentu mengganggu kebersihan dan kenyamanan.

Silahkan Klik Halaman Selanjutnya

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perilaku Ngawur Pengendara 2-3

2. Berkirim Pesan atau Menelepon Sambil Tetap Berkendara

Berkirim pesan atau menelepon menggunakan ponsel saat mengendarai sepeda motor jelas amat berbahaya. Selain konsentrasi terpecah, keseimbangan pun juga berkurang karena praktis hanya satu tangan digunakan untuk memegang ponsel.

Jika sekiranya ingin menjawab pesan penting, sebaiknya menepi sejenak atau pengendara motor yang berboncengan dapat meminta tolong penumpang untuk menjawab pesan atau telepon penting tersebut.

3. Pemotor Gampang Terobos Trotoar Kala Terjebak Macet

Terkadang ketika jalanan macet, para pemotor yang tak sabar dengan mudah tergoda untuk menggunakan trotoar untuk mempersingkat jarak.

Tentunya, hal ini sangat dilarang karena telah merampas hak-hak pejalan kaki. Saat pemotor menggunakan trotoar, ruang bagi para pejalan kaki menjadi menyempit atau bahkan hilang sama sekali.

Silahkan Klik Halaman Selanjutnya

3 dari 4 halaman

Perilaku Ngawur Pengendara 4-5

4. Doyan Main Klakson

Saat kemacetan terjadi, beberapa pengguna jalan kerap membunyikan klakson dengan keras, walau kadang tanpa tujuan yang jelas.

Selain membuat bising, membunyikan klakson secara terus tak berdampak banyak. Di beberapa negara maju, penggunaan klakson diatur dengan ketat. para pengguna jalan membunyikan klakson hanya sebagai peringatan darurat kepada pengguna jalan lainnya.

5. Tak Tepat Jalur

Pemotor atau roda empat yang melaju di lajur yang tak sesuai dengan kecepatan yang ditentukan tentu potensial membahayakan. Penggunaan lajur yang tak sesuai peruntukan menyebabkan situasi menjadi semrawut.

Silahkan Klik Halaman Selanjutnya

4 dari 4 halaman

Perilaku Ngawur Pengendara 6-7

6. Melawan Arus Dianggap Biasa

Saat kemacetan panjang terjadi, kerap terlihat pemotor yang melawan arus dengan menerabas marka jalan atau bahkan pembatas jalan. Hal ini selain melanggar lalu lintas juga tentu amat membahayakan.

Apapun alasannya, melawan arus tentu melanggar peraturan lalu lintas dan bukan perilaku berkendara yang baik.

7. Nekat Memotong Jalan

Kerap dijumpai baik pemotor ataupun pengendara mobil yang ingin berbelok, langsung nyelonong memotong jalan tanpa peduli kondisi lalu lintas sekitarnya. Parahnya, lampu sein pun absen digunakan kala ingin berbelok.

Jika Anda berniat ingin berbelok atau berpindah jalur, maka pastikanlah kondisi jalan benar-benar aman dan jarak dengan kendaraan baik di depan ataupun belakang cukup jauh. Jika tak memungkinkan, maka memaksakan berbelok jelas bukan tindakan bijaksana. (Ysp/Des)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.