Sukses

Begini Cara Toyota Asah SDM Indonesia untuk Hadapi MEA 2015

SDM yang handal bakal memposisikan Indonesia sebagai negara produsen yang diperhitungkan dunia dan tak lagi dikenal sebagai pasar terbesar.

Liputan6.com, Jakarta - Industri otomotif menjadi salah satu sektor yang langsung bertarung kala pintu Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dibuka akhir 2015. Karena itu, Yayasan Toyota & Astra (YTA) rutin mengasah Sumber Daya Manusia (SDM) dalam negeri untuk meningkatkan kemampuan anak bangsa.

“Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di tahun 2015 nanti akan membuka pasar Indonesia kepada negara-negara tetangga. Tidak hanya produk Indonesia yang harus kompetitif, kemampuan SDM lokal pun harus tinggi agar tidak kalah bersaing dengan SDM negara lain baik di Indonesia maupun di luar Indonesia," ujar Direktur Korporat dan Hubungan Eksternal PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Made Dana.

Menurutnya, SDM yang handal bakal memposisikan Indonesia sebagai negara produsen yang diperhitungkan dunia dan tak lagi dikenal sebagai pasar terbesar.

Made Dana mengakui, masih terdapat gap yang besar antara jumlah dan kualitas para lulusan universitas dengan kebutuhan akan tenaga-tenaga yang terampil dan kompeten, terutama di bidang engineering.

"Situasi ini tidak menguntungkan bagi Indonesia, karena dengan diberlakukannya MEA pada 2015, potensi masuknya SDM dari negara lain akan membesar," katanya.

Berdasarkan data Persatuan Insiyur Indonesia (PII), hingga 2013, jumlah insinyur di Indonesia baru mencapai sekitar 700 ribu orang. Kondisi ini masih jauh di bawah angka kebutuhan sebesar 1,5 juta orang. Dari jumlah yang ada itu, yang benar-benar professional dan bergiat dalam dunia engineering hanya sekitar 9,5 ribu orang. 

“Jadi kita benar-benar harus all out untuk meningkatkan jumlah maupun kualitas di bidang engineering ini,” tutur Made.

Adapun, pelbagai langkah telah dilakukan Toyota Indonesia, baik PT TMMIN maupun PT Toyota Astra Motor (TAM) melalui Yayasan Toyota & Astra, untuk mendukung pembangunan SDM Indonesia seperti penyaluran beasiswa, peningkatan peralatan praktek mulai untuk sekolah keterampilan sampai perguruan tinggi.

Lebih dari 70 ribu siswa SD/SMP/SMA dan 17 ribu mahasiswa telah memeroleh beasiswa dari YTA hingga akhir 2013. Para penerima beasiswa tersebar di 98 universitas dan lebih dari 500 siswa di seluruh Indonesia.

Tidak hanya itu. YTA juga telah menyumbangkan lebih dari 60 ribu buku otomotif; lebih dari 2 ribu wallcharts; serta lebih dari 300 engine assy sebagai alat peraga di SMK rumpun otomotif.

Dengan demikian, hingga akhir 2013, secara akumulatif YTA telah memberikan bantuan beasiswa lebih dari Rp 60 miliar. Jumlah itu di luar nilai alat peraga yang disumbangkan.

“Ke depannya YTA akan terus melanjutkan aktivitas-aktivitas yang telah berjalan selama ini sebagai bagian dari komitmen YTA dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia,” ujar Widyawati. Untuk tahun ajaran ini, sebanyak 25 mahasiswa ITS akan menerima beasiswa YTA dengan total nilai finansial sebesar Rp 180 juta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.