Sukses

Gara-gara Ini, Wanita Kerap Kecelakaan di Jalan Raya

Contoh kesalahan perceptual yang kerap dilakukan para wanita saat berkendara antara lain kemampuan dalam memahami kondisi jalan.

Liputan6.com, Jakarta - Toyota menggelar acara coaching clinic Smart Driving Wajah Femina 2014 diadakan di Ruang Serba Guna Gedung Femina. Kegiatan ini diikuti 20 peserta para finalis Wajah Femina 2014.

Para model yang mengikuti Wajah Femina ini berkesempatan mendapat edukasi yang berisikan tata cara mengendarai mobil secara cerdas, aman, efisien, dan ramah lingkungan. Dalam coaching clinic ini, para instruktur menekankan pada berkendara aman dengan perilaku mengemudi yang positif sesuai dengan kaidah female driving behaviour.

Fakta menyebutkan bahwa kebanyakan kecelakaan di jalan raya diakibatkan oleh human error. Data Korlantas Polri menyatakan bahwa kasus kecelakaan lalu lintas sepanjang 2013 mendekati angka 100.000.

Walau angka ini turun dibandingkan tahun sebelumnya, namun ini tetap memperhatinkan. Dari angka tersebut sebanyak 20% terjadi pada kendaraan roda empat. Lebih dari 50% diakibatkan oleh kelalaian, ketidaktertiban berkendara serta kecepatan yang melebihi batas anjuran.

"Angka kecelakaan terbesar berasal dari kaum pria. Meskipun begitu, kecelakaan yang dialami kaum pria kebanyakan berasal dari kondisi sekitar seperti jalan yang gelap," ungkap Juliana Murdiati, Psikolog dan Dekan dari Fakultas Psikologi Universitas Atma Jaya saat coaching clinic Smart Driving Wajah Femina 2014, Senin (1/12/2014).

Juliana pun memaparkan jika kecelakaan yang dialami wanita lebih sedikit terjadi. Saat terjadi kecelakaan pada wanita biasanya disebabkan karena kesalahan dalam perceptual.

Salah satu contoh kesalahan perceptual yang kerap dilakukan para wanita saat berkendara antara lain kemampuan dalam memahami kondisi jalan dan mengatur jarak saat akan menyalip. Oleh karena itu, Juliana mengimbau para wanita terutama finalis Wajah Femina 2014 diharapkan memiliki cara pemahaman atas kondisi jalan yang dilalui.

"Para wanita sebaiknya mampu memonitoring kesalahan saat berkendara. Dengan adanya monitoring tersebut, kita dapat memodifikasi tabiat yang buruk ketika mengemudikan kendaraan," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini