Sukses

Jasa Portal Jual Beli Kendaraan Makin Cerah di 2015

Beberapa faktor membuat bisnis jasa listing kendaraan di Tanah Air cukup menarik dibanding negara lain.

Liputan6.com, Jakarta - Walau produksi industri otomotif Tanah Air di tahun 2014 lalu kurang bergairah, industri lain yang bersifat pendukung dunia otomotif nyatanya malah mencatat pertumbuhan yang positif.  

Jika proyeksi produksi kendaraan nasional urung mencapai target, maka portal jual beli kendaraan malah diakui tumbuh pesat. Pasar Indonesia yang cukup seksi diakui turut menjamurnya jasa tersebut.

Hal tersebut diungkap oleh Fritz Simons kala berbincang dengan Liputan6.com pada Kamis (15/1/2014). Co-founder sekaligus Managing Director dari Carmudi tersebut turut mengungkap jika di 2015 mendatang, prospek dari bisnis pendukung sektor otomotif tersebut justru akan cukup menggiurkan.

"Walau penetrasi internet Indonesia masih kalah masif pertumbuhannya dibanding negeri tetangga, seperti Filipina, wilayah Indonesia yang terbentang luas merupakan pasar yang potensial yang tak dimiliki negara lain," ujar pria asal Jerman tersebut.

Dapat dikatakan, dengan tingkat melek teknologi yang semakin tinggi, pencarian kendaraan secara online dirasakan cukup memudahkan. Inilah yang membuat kunjungan ke portal jual beli kendaraan bakal terus meningkat di tahun 2015 ini.

Dirinya mencontohkan portal jual beli Carmudi yang terus dibanjiri pengunjung. "Walau baru pertama kali beroperasi kurang lebih satu tahun lalu pada Januari 2014, kami saja berhasil mencatat pertumbuhan cukup positif di Indonesia," tutur pria yang juga pemegang lisensi balap A-race tersebut.



Beberapa faktor diakui menjadi pesatnya bisnis listing kendaraan di Tanah Air, khususnya ibu kota. Jakarta contohnya, lanjut Fritz, merupakan salah satu kota metropolitan terbesar di dunia, sehingga tingkat kepemilikan kendaraan bermotor cukup besar.

Populasi kendaraan yang besar ini diakuinya turut berdampak signifikan dalam banyaknya listing kendaraan yang masuk ke portal jual beli kendaraan berkelir biru tersebut.  

"Per bulan sendiri, kami bahkan mencatat kunjungan tak kurang setengah juta pengunjung, ini tanda yang baik bagi pertumbuhan bisnis tersebut di masa depan," lanjut pria lulusan Universitas Oxford tersebut.

Ditanya seputar hambatan dalam bisnis listing kendaraan di Tanah Air tersebut, Fritz lebih merujuk pada kebijakan pemerintah. 

"Kejutan utama dari pasar Indonesia ada pada fluktuasi kebijakan pemerintah seputar dunia otomotif. Memang sebagai penyedia layanan listing kendaraan, kami tak terpengaruh langsung, paling hanya jumlah listing yang goyah," lanjut Fritz.

Carmudi sendiri saat ini ada di 20 negara. Kerjasama dengan rekanan diakui mantan pegawai sirkuit Nurburging tersebut menjadi salah satu strategi pihaknya dalam menggaet konsumen.

"Di sisi lain, kami turut membantu para konsumen, mereka dapat melakukan konsultasi dengan kami seputar tips berburu kendaraan dengan aman dan nyaman, " tutupnya. (Des/Des)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini