Sukses

Saat Mengemudi, Perempuan Arab Lebih Rentan Jadi Korban Perkosaan

Apa tanggapan sejarawan Arab Saudi tentang perempuan yang mengendarai mobil di negara lain?

Liputan6.com, Riyadh - Beberapa aturan konyol mengenai mengemudi datang dari negara-negara di Jazirah Arab, misalnya, larangan bagi perempuan untuk mengemudi. Padahal, sebagaimana kita tahu, sebagian besar negara di dunia memperbolehkan perempuannya mengemudi.

Lantas, apa tanggapan orang-orang Arab, khususnya laki-laki, mengenai dibolehkannya perempuan mengemudi di negara lain?

Komentar tentang hal tersebut salah satunya datang dari sejarawan Arab bernama Saleh al-Saadoon. Menariknya, komentar sejarawan ini tidak kalah konyolnya dengan larangan mengemudi bagi kaum hawa.

Menurutnya, perempuan yang mengemudi akan merasa baik-baik saja jika dirinya diperkosa di jalanan.

Pernyataan konyol ini dilontarkannya untuk membela kebijakan pemerintah Arab Saudi melarang perempuan mengemudi dalam salah satu acara talk show di Rotana Khalijiyya TV.

>>>Klik laman berikutnya

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengapa?

Melansir jalopnik.com pada Kamis (12/2/2015), menurut al-Saadoon, apa yang dilakukan pemerintah Arab Saudi sudah benar. Sebab menurutnya, ada kemungkinan perempuan yang mengendarai mobil sendiri akan diperkosa, misalnya saat mobil mereka mogok. Karena itulah pemerintah Arab Saudi melarang mereka berpergian sama sekali.

Mendengar jawaban tersebut, presenter acara yang merupakan perempuan pun hanya bisa menundukkan kepala. Mungkin dia bingung mendapat jawaban seperti itu.

(Rio/Gst)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini