Sukses

Rupiah Melemah, Penjualan Mobil Murah Diyakini Naik

Segmen High MPV tidak terlalu terpengaruh dengan isu kenaikan harga.

Liputan6.com, Jakarta - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat turut berdampak pada angka penjualan kendaraan yang dicetak oleh Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) di Indonesia.

"Tahun ini market turun, Januari sampai Februari 2015 hanya 80 ribu unit atau turun 15-20 persen. Pada 2014, sebulan 100 ribu unit, " jelas Budi Nur Mukmin, Budi Nur Mukmin, General Manager Marketing Strategy and Communication Division PT Nissan Motor Indonesia (NMI) beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, Budi menguraikan jika penjualan hampir semua segmen akan akan menurun termasuk Low MPV karena terpengaruh kondisi ekonomi saat ini. Nilai rupiah yang lemah dan suku bunga yang naik yang membuat ATPM banyak yang menaikkan harga jual.

Namun demikian, segmen High MPV seperti Nissan Serena tidak terlalu terpengaruh dengan isu kenaikan harga karena konsumennya yang berasal dari kalangan mapan.

"Peluang penjualan yang naik ada di LCGC (mobil murah) karena daya beli turun yang berasal dari konsumen yang awalnya ingin membeli kendaraan Low MPV," ungkapnya.

>>Klik laman berikutnya

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Next

Dipaparkan Budi, salah satu strategi Nissan untuk menghadapi nilai tukar dollar yang semakin menguat adalah tidak berencana untuk menaikkan harga jual mobil yang dipasarkan.

"Salah satu cara agar harga tidak naik yaitu dengan cara cost reduction. Kita berusaha mencari supplier dengan kualitas yang sama namun harganya lebih murah," pungkasnya.

(ysp/gst)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.