Sukses

Setelah Indonesia, General Motors Kini Hengkang dari Rusia

Sekitar 1.000 orang tenaga kerja pada manufaktur GM di Saint Petersburg terancam akan terkena PHK.

Liputan6.com, Moscow - Setelah memutuskan untuk menghentikan produksi kendaraan di Indonesia, General Motors (GM) pun kembali melakukan hal serupa terhadap fasilitas produksinya di Rusia. Menurut kabar, GM akan angkat kaki dari negeri Beruang Merah tersebut pada Desember 2015.

Melansir laman Autoevolution, Kamis (19/3/2015), penyebab GM memutuskan untuk hengkang antara lain karena prospek penjualan kendaraannya di masa depan yang buruk. Dampaknya, sekira 1.000 orang tenaga kerja pada manufaktur GM di Saint Petersburg terancam akan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Dijelaskan, Opel akan menjadi merek pertama dari GM yang akan meninggalkan pasar Rusia. Sementara itu, kesepakatan yang telah dijalin Chevrolet dan pabrikan Rusia, GAZ, akan dihentikan pada akhir tahun ini.

"Kami tidak memiliki tingkat lokalisasi yang tepat untuk kendaraan yang diproduksi di Rusia. Sementara itu, kondisi pasar tidak memungkinkan kami untuk melakukan investasi lebih besar untuk lokalisasi," ujar CEO Opel, Karl-Thomas Neumann.

Lebih lanjut, langkah yang dilakukan oleh Opel ini menurut Neumann menjadi salah satu straegi untuk melindungi bisnis perusahaan. Selain itu, jajaran petinggi GM juga menganggap jika pasar mobil baru di Rusia sama sekali tidak memuaskan baik dalam jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.

Sementara itu, kondisi perekonomian Rusia sendiri juga baru saja terkena krisis pada tahun lalu terutama setelah harga minyak turun. Terus menguatnya nilai dolar Amerika Serikat (AS) terhadap Rubel Rusia juga membuat biasa impor kendaraan ikut meroket.

(ysp/gst)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.