Sukses

Airbag Sengaja Dibuat Tidak Mudah Meledak

Kalau dibuat sebaliknya (mudah mengembang), justru membahayakan pengemudi atau penumpang.

Liputan6.com, Jakarta Meski mobil-mobil modern umumnya telah dibekali airbag, fitur keselamatan itu nyatanya bisa tak berfungsi ketika terjadi tabrakan.

Dijelaskan Technical Training Manager PT Honda Prospect Motor (HPM), Muhamad Zuhdi, teknologi airbag mobil memang dirancang sedemikian rupa agar berkembang pada kondisi-kondisi tertentu.

"Kalau dibuat sebaliknya (mudah mengembang), justru membahayakan pengemudi atau penumpang," kata dia.

Mengambil contoh kasus kecelakaan Honda City B 61 GIT pada 29 Oktober 2012, tubrukan yang terjadi tidak memenuhi syarat SRS airbag mengembang. Sebab, berdasarkan penyelidikan, objek yang ditabrak bukan benda kokoh yang tidak bergeser dan hancur.

Lebih jauh, SRS airbag tidak akan berkembang bila mobil menabrak:

- Pagar, tiang, pilar atau benda lain yang akan mengalami pergeseran ketika tertabrak oleh mobil (bukan benda bergerak seperti dinding beton);

- Menabrak tiang listri, pohon atau pilar tepat di tengah dari bagian depan mobil;

- Tubrukan dari arah depan kiri atau kanan dalam sudut lebih dari tiga puluh derajat;

- Tubrukan dari arah samping, belakang, maupun mobil terguling.

Zuhdi menegaskan, kondisi ini berlaku bukan hanya pada mobil Honda tapi juga merek-merek lain.

"Semua mobil menggunakan syarat seperti itu. Cuma mungkin ada standar berbeda seperti kecepatan dan derajat tubrukan," katanya.

Untuk Honda City, kondisi yang memicu SRS airbag mengembang adalah tabrakan dengan kecepatan di atas 20 km/jam dan tabrakan frontal atau dari arah depan kiri atau kanan dalam sudut tak lebih dari tiga puluh derajat.

(gst/sts)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini