Sukses

Lima Angkot yang Jadi Ikon Jakarta

Berbagai kendaraan dengan bentuk yang unik dan menarik pernah eksis di Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Kota Jakarta tahun ini berulang tahun ke-488. Sepanjang perjalanannya menjadi kota megapolitan, berbagai kisah menarik yang muncul di ranah otomotif Ibukota terutama sistem transportasinya.

Kali ini, Liputan6.com coba mengajak Anda menyelami masa lalu untuk membahas secara singkat kendaraan-kendaraan unik dan menarik yang pernah eksis di ibukota. Mulai dari yang ukuran kecil seperti helicak hingga yang ukurannya raksasa seperti bis tingkat pernah merasakan kejamnya ibukota.

Berikut ini kendaraan-kendaraan yang pernah eksis di Ibukota yang berhasil dihimpun Liputan6.com:

1. Helicak

Kendaraan roda tiga ini memiliki bentuk menyerupai helikopter. Itulah mengapa kendaraan ini diberi akronim helicak atau helikopter dan becak.

Kendaraan ini lahir di masa pemerintahan Gubernur Ali Sadikin. Adapun helicak dibangun dengan basis dari skuter Lambreta asal Italia.

Helicak ini memiliki konsep layaknya becak di mana penumpang duduk pada kabin bagian depan yang tertutup atap sementara si pengendara berada di bagian belakang. Kendaraan ini sendiri memiliki kapasitas angkut untuk dua orang penumpang dewasa.

Helicak mulai dilarang beroperasi pada 1987. Alasannya, jika terjadi tabrakan dari depan maka penumpang yang akan menjadi tumbalnya terlebih dahulu. Selain itu, keberadaan Bajaj mulai menggusur eksistensi helicak di Ibu Kota.

2. Bajaj

Bajaj merupakan kendaraan umum roda tiga yang hingga kini tetap eksis di Jakarta. Istilah Bajaj ini sendiri diambil dari nama perusahaan yang memproduksi kendaraan ini yaitu Bajaj Auto. Kendaraan ini mampu mengangkut dua hingga tiga orang penumpang yang duduk di belakang pengemudi.

Kehadiran bajaj di ibukota bertujuan untuk menggantikan peran helicak. Saat kehadirannya, merek Bajaj ini masih di bawah lisensi Vespa.

Tahun 2015 bajaj orange  dilarang melintas di kawasan DKI Jakarta. Sebagai gantinya akan dioperasikan bajaj biru yang berbahan bakar gas, Jakarta, Rabu (4/3/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kendaraan ini pun begitu populer karena dimensinya minimalis sehingga dapat mengantarkan penumpang sampai ke perkampungan yang sulit dijangkau oleh mobil. Begitu mungilnya bahkan beberapa kali penumpang Bajaj meminta diantarkan hingga sampai ke depan rumahnya yang berada di dalam gang.

Adapun Bajaj merupakan kendaraan umum yang wilayah operasionalnya dibatasi hanya pada satu kotamadya. Pada pintu depan Bajaj biasanya terpampang daerah operasional kendaraan serta nomor urut Bajaj tersebut. Kini Bajaj sudah banyak yang menggunakan BBG.

Klik halaman berikutnya >>>

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Next

3. Bemo

Kendaraan roda tiga ini hadir sebagai cikal bakal mikrolet. Diberi akronim bemo yang memiliki kepanjangan becak bermotor karena menggunakan roda tiga.

Keberadaan Bemo mulai tergusur sejak muncul angkot. Ditambah sekarang telah muncul lagi Busway (Liputan6.com/Johan Tallo).

Bemo ini menggunakan basis dari Daihatsu Midget. Sayangnya, keberadaan bemo kini sudah makin tersingkirkan oleh mikrolet yang memiliki daya angkut yang lebih besar. Adapun bemo ini masih dapat kita jumpai di kawasan Manggarai (Jak-Sel), Bendungan Hilir (Jak-Pus) dan Jelambar (Jak-Bar).

4. Opelet

Anda yang pernah menonton sinetron lawas berjudul Si Doel Anak Sekolahan tentu tidak asing dengan sosok opelet ini. Angkutan umum dengan roda empat ini juga fungsinya sama seperti mikrolet yang ada saat ini.

Berbagai kendaraan dengan bentuk yang unik dan menarik pernah eksis di Jakarta.

Opelet ini dibangun menggunakan basis dari Morris Minor Traveler dengan bagian atap menggunakan kayu jati. Saat ini, keberadaan opelet sebagai angkutan umum resmi punah dan fungsinya telah digantikan oleh mikrolet (angkot).

5. Bus tingkat

Kendaraan terakhir yang pernah eksis di Jakarta adalah bus tingkat. Kendaraan ini memiliki kelebihan dengan daya angkutnya yang sangat banyak karena terdiri dari dua lantai.

Bus tingkat pertama kali hadir pada 1984 dengan basis dari Volvo B55. Adapun pengelolaan bus tingkat saat itu dilakukan oleh Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD). 

Berbagai kendaraan dengan bentuk yang unik dan menarik pernah eksis di Jakarta.

Bus tingkat ini punah dengan berbagai alasan antara lain kondisi jalanan yang macet sehingga menyulitkan pergerakan kendaraan berbadan jumbo ini hingga suku cadangnya yang sangat mahal karena harus diimpor.

Pada 2014 lalu, pemprov DKI Jakarta kembali mengoperasikan bus tingkat yang digratiskan bagi penumpang yang menaikinya. Bus tingkat ini sendiri digunakan sebagai salah satu sarana pariwisata di Jakarta.

(ysp/sts/gst)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini