Sukses

Kuba Impor Ratusan Mobil dari China

Baru-baru ini, pemerintah Kuba dilaporkan memesan 719 mobil dari pabrikan Tiongkok.

Liputan6.com, Havana - Kuba terkenal dengan mobil-mobil klasik tahun 1960-annya. Mobil-mobil tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Tapi, baru-baru ini dilaporkan negara tersebut memesan 719 mobil dari pabrikan Tiongkok.

Apa sebabnya? Dilaporkan Reuters, pemesanan ini digunakan untuk keperluan pariwisata. Lebih spesifiknya, mobil-mobil ini akan disewakan kepada turis. Tidak jelas apakah pemerintah Kuba berencana meninggalkan mobil klasik yang selama ini menjadi ikonnya atau tidak.

Adapun yang jelas, pasca pemulihan hubungan diplomatik antara Kuba dan Amerika Serikat (AS), salah satu sektor yang akan mulai digalakkan oleh mereka memang sektor pariwisata. Itu artinya, akan semakin banyak turis asing di negara Che Guevara tersebut, termasuk yang berasal dari AS yang terbiasa dengan mobil-mobil teranyar.

Pembelian ini cukup menyenangkan BYD. Pasalnya, dalam beberapa waktu ke belakang ekspor pabrikan tersebut sangat lemah. Dilaporkan, dari Januari-Mei ini, ekspor kendaraan bermotor Tiongkok turun hingga 13 persen dibanding tahun sebelumnya.

Selain itu, ekspor juga merupakan bagian yang kecil dari total pendapatan pabrikan mobil asal Tiongkok. Negara tersebut hanya mengekspor 70 ribu kendaraan pada Mei lalu dibanding dengan 1,9 juta unit mobil yang terjual.

BYD sendiri diketahui lebih banyak memproduksi mobil listrik dan hibrida dibanding mobil berbahan bakar bensin serta didukung oleh miliarder Warren Buffet.

Menurut sumber yang sama, pasar yang disasar BYD memang negara-negara berkembang, terutama untuk menjual mobil murah. Tetapi, strategi ini dianggap membawa risiko. Ia sangat tergantung pada ketersediaan komoditas, kestabilan politik, serta kebijakan valuta asing suatu negara.

Sebelumnya, pabrikan roda empat lain dari Tiongkok, Greely CK, juga pernah mengimpor beberapa mobil untuk negara pulau tersebut. Mobil-mobil tersebut digunakan sebagai mobil dinas polisi hingga taksi.

(rio/gst)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.