Sukses

[POLLING] Mana yang Pantas Jadi Mobil Nasional?

Lalu, mana yang perlu didorong kembali untuk membangkitkan mimpi punya mobil nasional?

Liputan6.com, Jakarta - Meskipun saat ini kendaraan-kendaraan bermerek asing menjadi primadona di Tanah Air, bukan berarti bangsa Indonesia tidak mampu menciptakan mobil sendiri. Ide mobil nasional ini sebenarnya telah cukup lama tercetus semenjak era kepemimpian Orde Baru di bawah kuasa Soeharto.

Lalu, mana yang perlu didorong kembali untuk membangkitkan mimpi punya mobil nasional?

 


Komodo

Komodo sepenuhnya telah diproduksi di dalam negeri. Komodo merupakan mobil off-road karya PT Fin Komodo Teknologi.

Mobil penjelajah ini dibekali mesin berkapasitas 250 cc dengan pilihan penyalur bahan bakar secara konvensional atau injeksi. Sementara itu, kapasitas tangki bahan bakar dari Komodo mampu menampung 20 liter sehingga sanggup berjalan sejauh 400 km.

Nuri

PT Super Gasindo Jaya punya mobil mungil yang diberi nama Nuri. Pada dapur pacunya, Nuri didukung mesin berkapasitas 800 cc berteknologi dual-fuel sehingga dapat menggunakan bensin dan gas. Nuri telah dibekali dengan penyejuk udara (AC).

Gea

GEA merupakan singkatan dari Gulirkan Energi Alternatif. Mobil mungil ini dibuat oleh PT Inka (Industri Kereta Api).

Dijelaskan, GEA sukses Dalam uji ketahanan mobil selama 100 jam nonstop dengan kondisi jalan yang dibuat semirip mungkin seperti yang ditemui sehari-hari. Saat digeber, prototipe GEA sanggup mencatatkan kecepatan maksimum hingga 90 km/jam.

Tawon

Tawon adalah mobil mungil yang diproduksi oleh PT Super Gasindo Jaya (SGJ). Mobil Tawon ini sebenarnya sudah hadir sejak tahun 2007 dan sempat menarik perhatian publik dan pemerintah.

Mobil ini menggunakan sebagian besar komponen asli buatan lokal, hanya saja komponen mesin masih dipesan dari China. Meskipun kini kiprahnya kurang dikenal masyarakat Indonesia, PT SGJ rupanya sudah mengantongi permintaan dari distributor di Pakistan.

Kancil

Mobil Kancil sempat menggegerkan warga Jakarta karena diproyeksi sebagai pengganti Bajaj. Mobil ini direncanakan, dirancang, didisain, dan dikembangkan oleh PT Karunia Abadi Niaga Citra Indah Lestari (KANCIL).

Dijelaskan, Kancil ini telah dibekali banyak komponen-komponen canggih antara lain mesin yang dibuat oleh Fuji Heavy Industries, pabrikan mobil Subaru. Sementara itu as belakang dibuat oleh Fuji Machinery (Jepang), sedangkan transmisi otomatis (CVT, Torque Converter) dibuat oleh Huffco-Comet, Amerika Serikat (AS).

Molina

Mobil listrik nasional (Molina) ini adalah jerih payah mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Tercatat, ada dua prototipe mobil listrik dan mobil hemat energi yang masih mereka kembangkan. Ada Molina Ezzy ITS I dan Ezzy ITS II. 

Ezzy ITS II yang merupakan penyempurnaan dari Ezzy ITS I memiliki baterai besar, yaitu 20 kWh. Dengan kapasitas tersebut, mobil ini bisa melaju sejauh 130 km dalam satu kali pengisian baterai penuh dan berkecepatan maksimal 180 km/jam.

Salah satu uji coba yang pernah dilakukan mobil ini adalah melakukan Tour de Java. Pada uji coba ini, mereka menggeber Ezzy ITS di berbagai kota dengan total jarak tempuh sejauh 700 km.

Dengan rampungnya uji coba dua Molina ITS tersebut, tim riset terus melakukan evaluasi serta penyempurnaan berdasarkan catatan dari hasil uji coba. ITS bahkan sengaja membangun sarana berupa gedung riset mobil listrik di dalam kampus.

Esemka

Esemka merupakan kandidat mobil nasional rakita siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berkerjasama dengan institusi dalam negeri juga perusahaan lokal dan nasional. Proyek ini mencuat ke publik kala Joko Widodo, yang waktu itu masih menjadi Walikota Surakarta. Kandungan komponen lokalnya berkisar 50-90 persen.

(gst/sts)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.