Sukses

Kontroversi Pengadaan Fasilitas Pengisian Mobil Listrik di SPBU

Dmitry Medvedev memerintahkan SPBU menyediakan fasilitas pengisian listrik.

Liputan6.com, Moscow - Perkembangan mobil yang berjalan dengan tenaga listrik semakin pesat. Banyak konsumen yang tergugah untuk mengganti mobilnya dengan mobil listrik terlebih karena harga BBM yang fluktuatif.

Menyadari potensi yang akan terus bertambah, Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev mengambil langkah dini yang memerintahkan SPBU menyediakan fasilitas pengisian listrik. Ia menargetkan hingga 1 November 2016 mendatang seluruh SPBU telah didukung fasilitas pengisian listrik, demikian yang diwartakan The Moscow Times seperti dilansir Autoblog, Kamis (10/9/2015).

"Kami percaya bahwa keputusan baru ini dapat merangsang bisnis," ujar Yelena Burenina, Juru bicara Moscow United Electric Grid Company.

Saat ini, populasi [mobil listrik](2305925 "") di penjuru negeri Beruang Merah tersebut masih berjumlah 500 unit. Namun demikian, penjualan mobil listrik di Rusia masih belum menunjukkan tanda menggembirakan karena baru terjual kurang dari 50 unit pada semester I 2015.

Lebih lanjut, peraturan yang diputuskan oleh PM menuai banyak kontroversi. Pemerintah dalam hal ini tidak menyediakan insentif kepada para pemilik SPBU untuk pengadaan fasilitas pengisian listrik. Selain itu, otoritas berwenang juga tidak menetapkan seperti apa jenis charger yang akan diaplikasikan untuk mobil listrik di negara itu.

(ysp/sts)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Mobil listrik, mobil yang digerakkan dengan motor listrik,pakai energi listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpan energi lain

    Mobil Listrik