Sukses

Jangan Isi Bensin Terlalu Penuh

Jangan suka mengisi bensin mobil terlalu penuh. Sisakan ruang untuk penguapan.

Liputan6.com, Jakarta - Sering kali pemilik mobil mengisi penuh tangki bahan bakarnya. Alasannya, agar tidak perlu terlalu sering bolak balik ke SPBU, atau biasanya saat akan melakukan perjalanan jauh.

Tetapi tahukah Anda jika sebenarnya hal tersebut merupakan perilaku yang salah? Jika dilakukan, akan ada efek tertentu pada mobil.

Melansir Repco Service, Senin (26/10/2015), panas meningkatkan tekanan, yang bisa menyebabkan naiknya bahan bakar dan mungkin saja menyebabkan overflow (bahan bakar terdorong ke luar).

Karenanya, saat sedang panas, pemilik mobil tidak perlu mengisi penuh tangki bahan bakarnya. Jika tidak, maka bisa saja bensin tumpah. Tumpahan ini dapat merusak cat, serta uap yang keluar dapat mengotori udara.

Agar tetap aman, maka usahakan untuk tidak mengisi penuh bensin. Sisakan ruang di antara bensin dan kepala tangki. Selain itu, jika ada tumpahan bensin, maka segeralah bersihkan.(rio/sts)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jangan Isi Radiator Mobil Bekas dengan Coolant

Pasti Anda bertanya-tanya mengapa dilarang keras menggunakan coolant pada radiator mobil yang tak lagi baru atau seken? Padahal, bukankah cairan itu memiliki kelebihan ketimbang air biasa?

Memang, radiator coolant memiliki beragam manfaat. Tapi, disarankan cairan ini digunakan pada mobil baru saja. Untuk mobil bekas, ada baiknya melakukan pemeriksaan radiator terlebih dahulu.

Ya, bila pemilik sebelumnya rajin menggunakan coolant, maka tak perlu ragu untuk mengguankan cairan yang sama. Tapi bila tidak, jangan dilakukan.

Pasalnya, radiator yang menggunakan air mengakibatkan jalur air di kepala silinder hingga blok mesin berkarat. Praktis, penggunaan coolant yang umumnya memiliki senyawa kimia anti rust dapat membuat seluruh karat rontok dan menimbulkan masalah baru.

"Memakai coolant akan membuat karat-karat rontok, sehingga bisa membuat lubang antara jalur air dengan jalur oli," papar Yusuf Ali, mekanik Praju Motor. Akibatnya, kata Yusuf, air dan oli akan tercampur pada mesin mobil.

Lebih lanjut, tanda oli dan air bercampur pada mesin bisa terlihat ketika memeriksa dipstick oli. Saat diseka dengan lap bersih (berwarna putih) akan terlihat warna seperti kopi susu.

Bila kondisi ini terjadi, mobil bekas yang sedianya dibeli untuk menunjang mobilitas justru membuat kantung jebol. Sebab, Anda perlu merogoh kocek dalam untuk melakukan overhaul atau paling tidak menguras mesin.

Dalam kasus ekstrim, masalah ini membuat pemilik kendaraan harus dibebankan untuk mengganti kepala silinder. Jadi, cerdaslah dalam membeli dan merawat mobil bekas!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini