Sukses

Mau Beli Helm Bekas? Perhatikan Hal Ini

Harganya yang cukup mahal mendorong sebagian orang membeli secara bekas

Liputan6.com, Jakarta - Helm menjadi perangkat keselamatan vital bagi pemotor. Namun demikian harganya yang cukup mahal mendorong sebagian orang membeli secara bekas.

Boyke Wirawan selaku Supervisor Motoritz, toko penyedia helm dan aksesoris sepeda motor mengatakan jika pemotor yang ingin beli helm secara bekas dianjurkan untuk memastikan apakah helm yang dibelinya masih diproduksi atau tidak.

"Maksudnya helm ini masih diproduksi atau tidak karena masalah sparepart. Biasanya helm itu akan ganti visor dan inner liner (busa)," jelas Boyke kepada Liputan6.com di Jalan Mahakam 1 No. 17, Jakarta Selatan.

Pria berkaca mata ini menjelaskan jika pabrikan helm bikin sparepart hingga 4 tahun kedepan setelah modelnya tidak diproduksi. Ini juga terkait usia optimal helm dalam safety yang sebatas lima tahun.

Untuk masalah safety, Boyke juga menyarankan untuk melihat juga bagian EPS atau stereofoam di dalam helm. Bagian ini paling vital untuk menyerap benturan saat terjadi kecelakaan.

"Meskipun helm di luarnya mulus, kalau bisa lihat juga ke bagian stereofoam di dalamnya. Kalau sudah retak atau patah berarti pernah jatuh dan ini membuat daya serap benturannya sudah tidak maksimal" tuntasnya.

(ysp/ian)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.