Sukses

Tarikan Motor Berat, Ini Penyebabnya

Tarikan motor yang semakin berat mungkin pernah dialami oleh semua pemilik sepeda motor.

Liputan6.com, Depok - Tarikan motor yang semakin berat mungkin pernah dialami oleh semua pemilik sepeda motor. Tidak terkecuali motor matik apalagi usianya sudah bertahun-tahun. Lantas, apa sebetulnya penyebab masalah ini?

Izas Ismail, Sevice Advisor Dealer Honda Mitra Jaya Depok menjelaskan, hal yang patut diketahui pemilik motor terlebih dulu adalah cara kerja mesin.

Agar motor dapat hidup, sebetulnya hanya perlu tiga komponen, bahan bakar, kompresi, dan kelistrikan. Tiga bagian inilah yang pertama-tama harus diperiksa untuk mengetahui mengapa tarikan motor berat.

"Kompresinya lebih tinggi atau tidak. Kalau sudah pernah turun mesin, diganti piston, klepnya dinormalin lagi. Kalau baik, berarti masalah tarikan bukan pada bagian ini," ujarnya kepada Liputan6.com, Senin (30/11/2015).

Kemudian, pengecekan juga dilakukan pada saluran bahan bakar. Menurutnya, tersumbatnya bahan bakar juga dapat menyebabkan tarikan berat. "Lihat karburator, setelannya bagus apa tidak, campuran udara dan bahan bakarnya bagus apa tidak," tambahnya.

Terakhir, kalau komponen di atas baik semua, maka kemungkinan masalahnya terletak pada sistem penggerak dan aksesori, misalnya pada v-belt atau kabel gas. "Penyebabnya mungkin kabel atau v-beltnya rusak, kalau sudah baik semua, mustahil tarikan motor tetap berat," tutupnya.

(rio/ian)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ini Pentingnya Menjaga Tekanan Angin pada Ban

Ban merupakan satu-satunya komponen pada mobil yang bersentuhan dengan aspal. Dengan kata lain, ban merupakan satu-satunya jembatan penghubung antara mobil dengan jalanan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan kesehatan ban.

Bagaimana caranya? Cara yang paling mudah adalah menjaga asupan udara pada ban mobil. Jangan pernah membiarkan mobil berjalan dengan keadaan tekanan angin ban mobil kurang terisi.

Menurut TyreSafe, banyak sekali kerugian yang diakibatkan oleh kurangnya tekanan angin pada ban. Kurangnya tekanan angin akan membuat mobil lebih sulit dikendalikan, jumlah permukaan ban yang menempel pada roda berkurang hingga setengahnya. Jika ban tidak menyentuh permukaan secara menyeluruh, traksinya tidak sempurna, dan pengereman tidak akan optimal. Artinya, jarak pengereman akan semakin jauh, terutama di jalanan basah.

TyreSafe mengungkapkan tekanan ban yang lebih kecil 10 persen dibanding standar pabrikan, akan mempercepat ban aus hingga sepuluh persen. Fakta lainnya, energi yang dikeluarkan mesin untuk memutarkan roda akan lebih besar, sehingga bahan bakar lebih boros.

Stuart Jackson, Chairman of TyreSafe, mengatakan," Menjaga tekanan angin pada roda adalah hal termudah yang bisa dilakukan, menjaga keselamatan pengemudi dan pengguna jalan lainnya. Ini adalah solusi terbaik untuk semuanya, jadi mengejutkan jika masih banyak pengguna jalan tidak memastikan tekanan angin yang tepat pada mobil.

"Kendaraan biasanya memiliki dua pengaturan tekanan angin, pengaturan tersebut akan bergantung kepada bobot, apakah bermuatan penuh atau ringan. Hal lain yang tidak kalah penting adalah memeriksa tekanan ban cadangan, dan pastikan kondisinya layak jika suatu saat harus digunakan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.