Sukses

Beli Motor Bekas, Perpanjangan STNK Mesti Diperhatikan

Jual beli motor bekas banyak dilakukan orang untuk mendapatkan harga motor yang lebih murah.

Liputan6.com, Jakarta Jual beli motor bekas banyak dilakukan orang untuk mendapatkan motor yang lebih murah. Namun ternyata, kisah jual beli tidak berhenti sampai di situ saja. Satu tahun kemudian atau tepatnya saat STNK jatuh tempo, kita harus kembali berurusan dengan pihak lain bukan sekadar urusan di SAMSAT.

Artikel menyoal perpanjangan STNK sampai saat ini masih jadi sorotan pembaca kanal Otomotif Liputan6.com

1. Beli Motor Bekas, Pilih Langsung Balik Nama STNK atau Pinjam KTP?

Pembeli harus sangat jeli mengetahui motor incarannya dalam kondisi prima.
Motor bekas saat ini menjadi alternatif utama bagi masyarakat yang butuh kendaraan. Harganya yang relatif lebih terjangkau dengan model yang belum terlalu ketinggalan jaman juga menjadi faktor pemikat.

Namun demikian, masalah kepemilikan dalam surat-surat seperti BPKB dan STNK bisa menjadi masalah lain dikemudian hari. Pembeli motor bekas yang harus membayar pajak akan direpotkan dengan identitas asli sesuai dengan yang di STNK atau BPKB.


2. Katanya, Ini Dia Kecelakaan Mobil Termahal di Tiongkok

Seorang pria berusia 26 tahun menghancurkan sebuah Koenigsegg Agera, supercar asal Swedia yang harganya mencapai 2,7 juta pound sterling.
Seorang pria berusia 26 tahun menghancurkan sebuah Koenigsegg Agera, supercar asal Swedia yang harganya mencapai 2,7 juta pound sterling atau sekira Rp 56,2 miliar di wilayah Chongqing, Tiongkok.

Menurut laman People's Daily Online yang dilansir Dailymail, pengemudi bernama Liu. Pasca insiden, Liu ditahan dengan tuduhan mengemudi di bawah pengaruh alkohol. Media lokal menyebut insiden ini sebagai kecelakaan paling mahal di Tiongkok.

3. Kocak, Pria Ereksi Berhari-hari Lepas Naik BMW Motorrad

Wolf gagal untuk memenuhi aturan banding karena tidak menyertakan undang-undang yang relevan.

Seorang pria asal San Francisco bernama Henry Wolf harus menahan malu dan kesal karena gugatannya pada BMW Motorrad melalui pengadilan ditolak. Kasus ini merupakan kelanjutan dari tuntutan yang diajukan oleh Wolf pada 2012 lalu di mana ia menderita kasus priapisme atau ereksi berkepanjangan disertai rasa sakit.

Dilansir Marinij, Selasa (1/12/2015), Wolf mengaku menderita priapisme usai mengendarai sepeda motor BMW keluaran 1993 miliknya selama 2 jam. Getaran pada kursi saat berkendara membuat "si otong" milik Wolf terus tegak selama berhari-hari.

(sts/gst)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.