Sukses

Top 3: Motor Terlaris Tahun Ini Hingga Pelajaran dari Lamborghini

Dan motor apa yang paling laris sepanjang 2015 sudah kelihatan sosoknya.

Liputan6.com, Jakarta Akhir tahun hampir tutup buku. Dan motor apa yang paling laris sepanjang 2015 sudah kelihatan sosoknya. Tidak heran bila artikel menyangkut motor terlaris tahun ini menjadi popular.

Berikut ringkasan 3 artikel terpopular sepanjang siang ini.

1. 10 Sepeda Motor Terlaris Tahun Ini

Honda telah menjual sebanyak 430.953 unit sepeda motor sepanjang Agustus 2015.
Industri otomotif Tanah Air sedang terpuruk. Hal ini terlihat melalui data penjualan, baik versi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) untuk mobil maupun Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) untuk sepeda motor.

Untuk sepeda motor, penjualannya turun sekira 16 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Tahun ini, penjualan sepeda motor menjadi `hanya` 6,1 juta unit. Periode yang sama tahun lalu mencapai 7,3 juta unit. Selengkapnya baca di sini.

2. Belajar dari Lamborghini Maut di Surabaya

Lamborghini yang dikemudikan Wiyang Lautner (24) menabrak penjual susu dan pembelinya di di Jalan Manyar Kertoarjo, Surabaya. 1 Orang tewas dan 2 luka-luka dalam kecelakaan tersebut. (Istimewa)
Kehadiran mobil berperforma tinggi bukanlah pemandangan baru di kota-kota besar. Mercedes-Benz, BMW, Ferrari, Porsche, hingga Lamborghini kini menjadi barang penentu `status` kaum berduit.

Untuk Lamborghini misalnya, Aventador Superveloce bakal menginjakkan kakinya di Indonesia. Dua unit dialokasikan meski saat ini belum ada kabar lebih lanjut. Selengkapnya baca di sini.

3. Penggila Modifikasi Sebaiknya Punya Dua Motor

Honda Modif Contest menggandeng ratusan modifikator berbakat Tanah Air.
Melalui aturan baru, kepolisian berencana akan menindak semua pelaku modifikasi kendaraan mulai Januari 2016. Aturan tersebut menyebutkan bahwa akan ada sanksi denda mencapai Rp 24 juta atau hukuman 1 tahun penjara.

Rencana ini menuai pro dan kontra di masyarakat. Tidak terkecuali anggota komunitas. Abdul Basit, anggota CBR Club Indonesia (CCI) region Bogor, punya pendapatnya sendiri. Menurutnya, kalau memang modifikasinya membahayakan pengendara, maka wajar saja jika ditindak. Selengkapnya baca di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.