Sukses

Seperti Libur Natal, Libur Tahun Baru Bakal Macet Panjang?

Anda masih ingat bagaimana ekor antrean kendaraan yang sudah terjadi di pusat kota pada libur Natal pekan lalu. Lalu akankah terulang?

Liputan6.com, Jakarta - 1 Januari 2016 yang jatuh pada Jumat tentu berdampak pada banyaknya waktu libur bagi para pekerja. Tentu, kondisi ini bakal dimanfaatkan untuk merayakan pergantian tahun di luar kota.

Praktis, kepadatan lalu lintas di sejumlah ruas jalan utama tak terhindarkan. Anda masih ingat bagaimana ekor antrean kendaraan yang sudah terjadi di pusat kota pada libur Natal pekan lalu.

Lalu, apakah kondisinya akan sama? Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno memprediksi, lalu lintas pada libur tahun baru tak separah pekan lalu.

"Karena sebagaian sudah masuk dan memang masih ada sisanya lagi tapi tak akan separah kemarin," kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Dikatakan Djoko, kemacetan yang terjadi pada libur Natal 2015 dikarenakan karena salah perhitungan. "Kemarin kondisi luar biasa. Kalau rute Bandung dan Puncak macet biasa tapi sekarang berbeda," imbuhnya.

Saat ini, mobilisasi orang membludak lantaran dibukanya tol Cipali. Sehingga kata Djoko, banyak orang yang berasal dari Jawa Tengah memutuskan untuk bepergian ke sana.

"Tol Cipali pemicu. Semua orang berpikir dengan adanya tol baru itu ke wilayah Jawa Tengah jadi lebih singkat," tutur dia. 

Jurus urai kepadatan lalu lintas

Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Direktorat Lalu Lintas (Ditalntas) Polda Metro Jaya AKABP Sutimin menuturkan akan melakukan sejumlah langkah untuk mengurai kemacetan di sejumlah titik.

"Contohnya, jalan arteri Jakarta menuju Cikampek yaitu Jalan Kalimalang menuju Bekasi akan diberlakukan sistem 2-1. Lampu hijau untuk jalur yang padat akan menyala 2 kali, sementara jalur-jalur sekitarnya hanya sekali. Ini untuk mengurai kemacetan," kata Sutimin saat dihubungi Liputan6.com.



Sementara di jalan bebas hambatan (Tol) polisi akan bekerjasama dengan PT Jasa Marga dan PT Lingkar Jakarta Luar melarang truk untuk melalui jalan bebas hambatan mulai 30 Desember 2015 - 3 Januari 2016.

"Kita koordinasi dengan Jasa Marga maupun pengelola Tol JORR di depan pintu tol, imbauan kan turun dari Menteri Perhubungan bahwa kendaraan besar tidak boleh lewat. Tetapi kendaraan angkut BBM (bahan bakar minyak), BBG (bahan bakar gas), ternak, dan 9 bahan pokok tetap diperbolehkan lewat," imbuh Sutimin.

Buka-tutup rest area diatur

Bila diperlukan, polisi akan menerapkan buka-tutup gerbang tol dan pemberlakukan contra flow untuk mengurai lalu lintas.

Patut diakui, keberadaan rest area di jalan tol turut memperparah kemacetan. Selain karena banyaknya kendaraan yang antre untuk masuk, tak sedikit dari mereka yang nekat parkir di bahu jalan dan menggangu arus lalu lintas.

Untuk menanggulangi potensi ini, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Darat Sugihardjo, meminta pengelola jalan tol untuk mengatur rest area.

"Nantinya, rest area akan diberlakukan sistem buka tutup. Ini salah satu solusinya," ungkap dia.

Sugihardjo menyebut, rest area tidak bisa ditutup langsung di masa liburan tersebut. Sebab, akan mengganggu keselamatan pengguna kendaraan.

"Rest area itu tidak bisa ditutup. Karena selain tempat makan dan minum, itu juga tempat istirahat. Jadi salah satu caranya, ya harus gunakan sistem buka tutup," pungkas dia.

Persiapan berkendara jauh 

Bagi Anda yang berencana melakukan perjalanan jauh dengan kendaraan pribadi saat libur pergantian tahun, ada baiknya melakukan sejumlah persiapan.

Selain fisik yang fit, beberapa hal kecil mampu membuat aktivitas berkendara jadi jauh lebih nyaman selama perjalanan. Kenyamanan dalam perjalanan diharapkan dapat membuat konsentrasi berkendara tetap terjaga.

Cek kondisi kendaraan Anda apakah dalam kondisi prima atau tidak. Pengecekan meliputi kondisi aki, cairan radiator, pedingin udara, dan tekanan angin pada pada. Kemudian, hindari membawa barang bawaan yang berlebih. Perlu juga memiliki e-money untuk mempermudah dan mempercepat transaksi seperti pembayaran tiket tol. Dan tak kalah penting, jaga selalu ketersediaan bahan bakar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini