Sukses

Demi Mobil Listrik, Pekerja Porsche Rela Perpanjang Jam Kerja

Para pekerja Porsche dilaporkan sepakat untuk mengorbankan beberapa haknya agar target perusahaan tercapai: menciptakan mobil sport listrik.

Liputan6.com, Zuffenhausen - Para pekerja Porsche dilaporkan sepakat untuk mengorbankan beberapa haknya sebagai pekerja agar target perusahaan tercapai: menciptakan sportscar listrik dengan nilai proyek miliaran euro.

Proyek yang diberi nama `Mission E` ini telah terkonfirmasi awal bulan lalu. Proyek ini akan dikerjakan di pabrik Zuffenhausen, Jerman. Menurut mereka, akan ada 1.000 lapangan kerja baru yang akan direkrut.

Dikatakan, dari seluruh anggaran yang disediakan, 700 juta euro akan dialokasikan untuk pembuatan fasilitas perakitan. Sementara sisanya akan diinvestasikan di pusat riset dan pengembangan Porsche di Weissach, Jerman.

Namun, Porsche mengalami kendala untuk memenuhi upah 13 ribu pekerja. Apalagi, menurut perusahaan, upah pekerja di Zuffenhausen lebih tinggi dibanding pabrik VW Group yang lain, seperti di Leipzig dan Osnabrueck.

Dengan latar belakang tersebut, pekerja Porsche akhirnya mengalah. "Pemilik dan pekerja bersama-sama menyusun langkah yang dibutuhkan untuk memproduksi Mission E," ujar Juru Bicara Porsche, dikutip dari Reuters.  

Kesepakatan ini pertama kali dilansir majalah Jerman, Automobilwoche. Dijelaskan, beberapa langkah yang dimaksud di antaranya adalah menunda kenaikan upah, serta meningkatkan jumlah jam kerja dari 34 jam/minggu menjadi 35 jam/minggu. Sayangnya, serikat pekerja Porsche belum memberikan komentar terkait hal ini. 

Mission E dilaporkan akan mulai terlihat hasilnya pada akhir dekade (awal 2020). Sportscar listrik ini bakal bertenaga 600 Tk dan bisa melaju lebih dari 500 km dalam kondisi baterai penuh.*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.