Sukses

Pakai BBM Beroktan Tinggi Bukan Patokan Tingkatkan Performa

Mobil zaman sekarang telah didukung dengan timing ignition menyesuaikan oktan.

Liputan6.com, Jakarta - Agar tarikan makin galak, cara yang lazim dilakukan pemilik mobil yaitu dengan mengisi bahan bakar dengan oktan di atas standarnya. Ini memang tidak salah, namun mengisi bensin dengan kadar oktan yang jauh di atas rekomendasi pabrikan juga tidak serta merta mendongkrak performa mobil.

Dipaparkan Tri Yuswidjajanto Zaenuri, Dosen Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, mobil zaman sekarang telah didukung dengan timing ignition yang dapat berubah-ubah tergantung bensin yang dipakai. Timing ignition akan maju atau mundur menyesuaikan oktan. 

"Semakin tinggi RON, maka ignition makin maju atau advance. Tapi, maju mundur timing ignition juga ada batasnya," kata Tri saat dihubungi Liputan6.com.

Tri menjelaskan jika mobil yang diisi bensin dengan oktan yang jauh lebih tinggi menyebabkan mesin panas. Kondisi ini diakibatkan timing ignition yang sudah mencapai batasnya dan tidak bisa lebih maju menyesuaikan oktan.

"Diisi oktan yang lebih tinggi boleh selama mobil dapat mengubah timing ignition secara otomatis. Tapi kalau tidak, pengguna akan merasakan saat diisi Pertamax atau Pertamax Plus tidak ada bedanya," tuturnya.

Ia mencontohkan, jika Lamborghini di Indonesia memiliki kompresi 11,5:1. Tingkat kompresi supercar ini tidak jauh beda dengan mobil LMPV sekelas Toyota Avanza di angka 11,3:1 sehingga tidak cocok menggunakan bahan bakar dengan oktan 100.

"Tidak berarti, mobil yang mahal sekali cocok dengan RON tinggi. Lamborghini itu pakai Pertamax Racing mobilnya panas, jadi diisi Pertamax Plus sama dengan Avanza," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.