Sukses

Top 3: Harley-Davidson Tutup

Giliran Mabua Harley-Davidson secara resmi tutup. Operasionalnya hanya sampai Juni 2016.

Liputan6.com, Jakarta Setelah Ford Motor Indonesia, giliran Mabua Harley-Davidson secara resmi tutup. Operasionalnya hanya sampai Juni 2016. Sungguh sebuah berita yang menyedihkan untuk dunia otomotif nasional. Itulah artikel yang paling banyak menyedot perhatian pembaca Otomotif Liputan6.com.

Dua berita selanjutnya masih terkait dengan penjualan Harley-Davidson di Indonesia. sementara yang terakhir cara penyebutan nama produsen mobil asal Jerman sesuai dengan ejaan Bavaria. Berikut ringkasan beritanya.

1. Selamat Tinggal Harley-Davidson


PT Mabua Harley-Davidson (MHD) dan PT Mabua Motor Indonesia (MMI) resmi mengumumkan tidak lagi menjadi distributor resmi motor gede (moge) Harley-Davidson di Indonesia. Pengumuman resmi ini dilakukan di markas MHD di Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (10/2/2016).

Alasan mundurnya MHD dan MMI sebagai agen pemegang merek HD di pasar nasional lantaran kondisi perekonomian. Seperti diketahui, nilai tukar rupiah melemah atas dolar AS. Selain itu, tingginya pajak moge membuat harga jual motor besar asal Amerika ini melambung tinggi. Selengkapnya baca di sini.

2. Mabua Obral 100 Unit Harley-Davidson


PT Mabua Harley-Davidson (MHD) dan PT Mabua Motor Indonesia (MMI) tidak lagi menjadi distributor resmi Harley-Davidson di Indonesia. Untuk menghabiskan stok, MHD dan MMI menggelar cuci gudang.

Untuk pembelian sparepart, apparel, dan aksesori, misalnya, Irvino Edwardly, Director Sales & Marketing MHD mengatakan, ada diskon sebesar 30-70 persen. Mereka turut menyediakan harga menarik bagi konsumen yang ingin memboyong unit moge Harley-Davidson. Selengkapnya baca di sini.

3. Cara Benar Mengeja Merek Mobil Buatan Jerman


Penuturan bahasa di tiap negara pasti berbeda, sekalipun tulisannya sama. Ini terjadi karena ejaan huruf yang disesuaikan dengan karakter bahasa setempat.

Pada pengucapan merek mobil juga sering meleset. Mobil-mobil buatan Jerman seringkali diucapkan dengan pelafalan bahasa Inggris, bukan bahasa Jerman sebagai negara produsen. Selengkapnya baca di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini