Sukses

Top 3 Otomotif: Yamaha Byson Karburator Tak Lagi Diproduksi

Informasi soal Yamaha menghentikan produksi Byson karburator sukses menyedot perhatian pembaca Liputan6.com.

Liputan6.com, Jakarta - Informasi soal Yamaha India yang menghentikan produksi model Byson karburator menjadi satu dari tiga artikel yang paling disorot pembaca setia Liputan6.com.

Di samping itu jangan ubah kerapatan celah busi dan 4 mobil India yang siap mendarat di Indonesia tak luput dari perhatian. Berikut top 3 artikel otomotif:

1. Produksi Yamaha Byson Karburator Dihentikan

Yamaha India resmi menghentikan produksi sepeda motor sport FZS dan Fazer atau yang di Indonesia lebih dikenal dengan Yamaha Byson karburator. Penghentian produksi juga dilakukan pada skutik Ray.

Melansir Zigwheels, Selasa (1/3/2016), penghentian ini dikatakan bersamaan dengan peluncuran Yamaha FZS FI yang memiliki fitur lebih lengkap, serta telah dilengkapi dengan teknologi injeksi.

Selengkapnya, klik di sini.

2. Jangan Ubah Kerapatan Celah Busi atau Tanggung Risikonya

Performa mesin dapat ditingkatkan dengan cara mengubah kerapatan celah elektroda busi. Muhammad Haris dari Aris Motor di bilangan Kayu Manis menjelaskan bahwa lompatan api yang dihasilkan busi jadi lebih dekat.



"Standar pabrik itu kerenggangannya antara 0,35-0,40 mm. Kalau dirapetin, celah elektrodanya dibuat jadi 0,30 mm, performa meningkat," ucapnya pada Liputan6.com.

Selengkapnya, klik di sini.

3. 4 Mobil India Mendarat di Indonesia Tahun Ini

PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) menegaskan akan fokus bermain di segmen kendaraan niaga. Kondisi perekonomian yang tidak stabil serta menurunnya pasar kendaraan penumpang menjadi alasan pabrikan asal India tersebut memilih segmen itu.



"Situasi pasar saat ini belum cocok bagi kami untuk mengeluarkan passenger car. Kami masih melihat waktu yang tepat. Bukan berarti kami tidak percaya diri, tapi masih kita pelajari buat diluncurkan di waktu yang tepat," kata Presiden Direktur TMDI Biswadev Sengupta di Pondok Indah, Jakarta, Senin (29/2/2016).

Selengkapnya, klik di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini