Sukses

Deretan Proyek Mobil Listrik Nasional yang Terpaksa Mogok

Proyek pengembangan mobil listrik tidak berjalan mulus.

Liputan6.com, Jakarta - Proyek pengembangan mobil listrik selain terdapat di negara maju juga dilakukan di Indonesia. Putra-putra bangsa berusaha membuat kendaraan yang tidak lagi menggunakan bahan bakar fosil sebagai sumber energinya.

Pengembangan mobil listrik dilakukan baik oleh kalangan akademisi universitas maupun pemerintah yang menggandeng pihak swasta. Sayangnya, proyek mobil listrik tidak selamanya berjalan mulus.

Kisah mandeknya pengembangan mobil listrik bermula saat mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan mengalami kecelakaan saat uji kendaraan mobil listrik Tucuxi. Mobil ini merupakan karya dari Danet Suryatama, lulusan ITS yang memiliki perusahaan Electrikcar di Amerika.

Dalam proses pembangunannya, Dahlan juga menggandeng empat orang teknokrat lainnya yaitu Mario, Ricky Elson, Rafi (India Gujarat), dan Dasep Ahmadi yang disebut sebagai tim Putra Petir. Mereka berlima memiliki keahlian masing-masing, dari mulai ahli membuat motor, kelistrikan, hingga baterai.

Mobil berkelir merah ini awalnya dibangun oleh Tim ElektriCar. Namun pada perkembangannya Dahlan kemudian menunjuk Ricky Elson menggantikan Danet sebagai developer. Proses pengembangan lantas dilakukan di Bengkel Kupu-Kupu Malam di Jalan Magelang, Yogjakarta.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Evina

Selain Tucuxi, Dahlan juga meminta anggota Putra Petir lainnya yaitu Dasep Ahmadi selaku Direktur PT Sarimas Ahmadi Pratama untuk membangun 16 unit mobil listrik. Mobil yang dinamai Evina (Electric Vehicle Indonesia) ini akan digunakan pada konferensi APEC (Asia Pasific Economic Cooperation) XXI pada 2013.

Dalam penggarapannya, PT Sarimas Ahmadi Pratama meneken kesepakatan dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGN), PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan PT Pertamina. Di sini PLN berperan sebagai penyedia infrastruktur bagi mobil listrik.

Berbeda dengan Tucuxi yang berdesain mobil sport, Evina dibangun sebagai city car lima pintu. Perakitan Evina sendiri dilakukan di Depok, Jawa Barat. Namun sayang, seluruh unit bermasalah. Kegagalan produksi dianggap menimbulkan kerugian negara Rp 28 miliar lebih.

Selo

Malaysia telah menyatakan minatnya untuk membeli prototype mobil listrik Selo.

Proyek mobil listrik terakhir yang tidak berlanjut yaitu mobil sport Selo garapan dari Ricky Elson. Kasubdit Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Sarjono Turin menyatakan Selo tidak lolos uji emisi dan dinyatakan tidak layak produksi.

Sarjono sempat mengatakan jika mobil listrik ini hanya mampu berjalan dengan kecepatan 29 km/jam dan bila dikendarai lebih dari 80 km/jam akan berdampak overheat. Sama seperti dua mobil listrik sebelumnya, proses pengembangan Selo juga mendapat dukungan bekas Menteri BUMN Dahlan Iskan.

Desain mobil yang menyerupai Ferrari dan Lamborghini ini mendapat bantuan dari rumah modifikasi Kupu-kupu Malam. Lama tak digubris pemerintah sendiri, Selo kini dilirik oleh negara tetangga untuk dikembangkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Mobil listrik, mobil yang digerakkan dengan motor listrik,pakai energi listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpan energi lain

    Mobil Listrik

Video Terkini