Sukses

Mobil Listrik Tak Ada dalam Kamus Ferrari

Ferrari lebih memilih untuk memperluas teknologi hibrida pada line up modelnya.

Liputan6.com, Roma - Tren pengembangan mobil dengan sumber energi alternatif menjangkiti banyak pabrikan otomotif terkemuka. Hal ini nyatanya tidak membuat Ferrari tergoda untuk ikut serta.

CEO Ferrari, Sergio Marchionne pada gelaran Geneva Motor Show beberapa waktu lalu menegaskan pabrikan otomotif Italia ini tidak akan membangun mobil listrik. Ketimbang membangun mobil listrik, Ferrari lebih memilih untuk memperluas teknologi hibrida pada line up modelnya.

"Perusahaan telah membangun supercar plug-in hybrid dalam wujud LaFerrari seharga US$ 1,4 juta dan akan terus memperluas teknologi hibrida. Semua Ferrari akan memiliki mesin dengan pembakaran. Di Ferrari, konsep itu (mobil listrik) hampir tidak ada dalam pikiran," ujar Marcionne sebagaimana dilansir CNN.

Marchionne memaparkan alasan tidak diminatinya mobil listrik oleh pabrikan karena sisi krusial saat mengemudikan mobil berlogo kuda jingkrak tak lain karena suara agresif dari mesinnya. Bos Ferrari tersebut menggambarkan kesan saat mengemudikan Tesla yang tidak menghasilkan suara dari pembakaran pada mesin.

"Ini bukan Ferrari," kenangnya sembari menyalakan radio untuk mengisi kesunyian ketika mengemudi.

Selain mobil listrik, Ferrari juga menutup peluang mengembangkan mobil otonom. Merek Ferrari pada dasarnya memberi pengalaman saat mengemudi.

"Kau harus menembakku terlebih dahulu (jika ingin Ferrari membangun mobil otonom)," tegasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini