Sukses

Gagal Penuhi Target Tahun Lalu, Nissan Berharap `Hoki` di 2016

Meski tak memenuhi target, Nissan Motor Indonesia enggan menyebut tahun lalu sebagai kegagalan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Nissan Motor Indonesia (NMI) mencatatan hasil yang tak terlalu memuaskan tahun lalu. Dari target penjualan sebanyak 60 ribu, realisasinya hanya 25.108 unit.

Meski demikian, NMI menolak hasil itu disebut sebagai kegagalan. Menurut Budi Nur Mukmin, General Manager Marketing Strategy and Communication Division PT NMI, hal ini lebih disebabkan karena pasar yang relatif stagnan.

"Saya pikir tahun lalu kondisi kami tidak jelek. Kalau lihat market share, kami justru naik. Dari sisi pasar sendiri tahun lalu memang relatif stagnan," ujar Budi, di sela kick off Navara Jelajah Tanpa Batas di Jakarta Selatan, Jumat (15/4/2016).

Fakta bicara lain

Data wholesale Gaikindo, market share jenama Jepang itu justru turun. Ya, dari 2,7 persen menjadi 2,4 persen pada tahun lalu. Pada 2014 dengan pasar mencapai 1.208.019 unit, mereka mampu menjual 33.789 unit, sedangkan tahun lalu Nissan membukukan 25.108 unit dengan pasar 1.013.291 unit.

Sementara itu, pasar otomotif nasional memang mengalami perlambatan. Menurut Gaikindo turun 16 persen dibandingkan performa tahun lalu.

Selain penurunan pangsa pasar, posisi Nissan juga melorot satu peringkat menjadi posisi tujuh. Bahkan dengan penjualan sebanyak 25.108 unit, posisinya ada di bawah Datsun. Sementara di posisi pertama masih Toyota dengan penjualan mencapai 300 ribuan unit.

Berharap

Untuk tahun ini, Budi berharap pasar lebih baik, dan indikasinya memang mengarah ke situ. "Harapannya tahun ini lebih positif. Alasannya, rupiah sudah mulai naik dan suku bunga turun," ujarnya. Budi tak mengatakan berapa target penjualan mereka tahun ini.

Untuk mencapainya, Budi mengatakan strategi utama NMI tahun ini adalah fokus pada layanan purna jual. Sebab menurutnya, sejauh ini citra layanan purna jual masih relatif rendah di mata masyarakat. "Tahun ini fokus ke penguatan purna jual," tutup Budi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini