Sukses

Top 3: SPG dan Adegan Vulgar di Pameran Otomotif Diprotes

Pameran otomotif dan SPG tidak bisa dipisahkan. Saling mengisi dan memberi warna.

Liputan6.com, Jakarta Pameran otomotif dan SPG tidak bisa dipisahkan. Saling mengisi dan memberi warna. Dan penonton pun terhibur. Tapi semua ada batasnya hingga akhirnya keluar aturan mengenai pertunjukan di pameran otomotif. Dua berita itulah yang menjadi popular siang ini.

Satu berita terakhir yang popular berkaitan dengan pemotor Malaysia yang lebih judes dari pomotor Indonesia. Berikut ringkasan beritanya:

1. Yuk Intip SPG Produk Lokal di Tokyo Motor Show (Bagian II)


Salah satu hal yang ditunggu dari sebuah ajang pameran otomotif adalah model cantik yang menemani mobil yang dipajang. Dengan adanya mereka di booth atau samping kendaraan, produk yang dipamerkan jadi lebih menarik.

Tidak terkecuali Tokyo Motor Show (TMS). Pameran tahunan yang diorganisir oleh Japan Automobile Moanufactures Association (JAMA) ini berlangsung sejak 44 tahun yang lalu. Untuk tahun ini, TMS digelar pada 30 Oktober hingga 8 November 2015. Selengkapnya baca di sini.

2. Adegan Vulgar di Pameran Otomotif Diprotes


Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha memerintahkan Kementerian Kebudayaan dan polisi membatasi event-event  yang dianggap provokatif dan vulgar di semua pameran kendaraan bermotor.

Dilaporkan Bangkok Post, perintah tersebut datang setelah sebuah video klip tarian sepasang muda-mudi di Bangkok International Motor Show viral di dunia maya. Prayuth mengatakan bahwa harus ada hukum yang mengontrol model berpakaian minim. Selengkapnya baca di sini.

3. Pemotor Malaysia Lebih Judes dari Indonesia


Budaya dan tata krama masyarakat ternyata memengaruhi etika dalam berkendara. Meskipun sama-sama rumpun melayu, karakter pemotor Indonesia dan Malaysia ternyata cukup bertolak belakang.

Ahbin, salah seorang peserta Vespa World Days 2016 (IVWD 2016) asal Malaysia menuturkan bila di negaranya kesabaran dari pengguna roda dua sangat minim. "Motornya nggak banyak, tapi kesabaran penunggangnya yang nggak ada," tuturnya kepada Liputan6.com belum lama ini. Selengkapnya baca di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini