Sukses

Top 3 Otomotif: Komentar Yamaha Soal Motor Rossi yang Berasap

Yamaha yang bersuara terkait jebolnya mesin motor Valentino Rossi masuk dalam tiga artikel yang paling disorot pembaca setia Liputan6.com.

Liputan6.com, Jakarta - Yamaha yang bersuara terkait jebolnya mesin motor Valentino Rossi masuk dalam tiga artikel yang paling disorot pembaca setia Liputan6.com.

Di samping itu, PM Inggris yang kasih kado mobil bekas ke istri dan Blue Core jadi basis mesin Yamaha tak luput dari perhatian. Berikut top 3 artikel otomotif:

1. Yamaha Buka Suara Soal Motor Rossi yang Berasap

Yamaha YZR M1 yang ditunggangi Valentino Rossi tiba-tiba mengeluarkan asap pekat berwarna putih. Karena masalah teknis ini, ia gagal menyentuh garis finish di sirkuti Mugello, Italia.

Pasca kejadian, Rossi mensinyalir penyebab hal itu adalah seized engine, atau kondisi dimana beberapa bagian mesin kehilangan pelumas dan mulai terkikis, baik karena gesekan, panas, atau kegagalan mekanis lainnya.

Selengkapnya, klik di sini.

2. PM Inggris Ternyata Cuma Mampu Beli Nissan Bekas untuk Sang Istri

Iain Harris, bos dealer mobil bekas yang ada di Oxfordshire, Inggris, kaget bukan main saat tim keamanan Perdana Menteri meneleponnya. Mereka meminta Harris memperpanjang jam buka dealer karena sang PM mau datang membeli mobil bekas.

Ia awalnya merasa telepon itu datang dari kawan-kawannya. Sampai kemudian sang PM Inggris, David Cameron, benar-benar datang.

Selengkapnya, klik di sini.

3. Blue Core Jadi Platform Mesin Skutik Seluruh Dunia

Indonesia bakal menjadi pasar ketiga yang kehadiran skutik bermesin Blue Core, setelah Vietnam dan Thailand. Bahkan platform mesin itu rencana turut diadopsi motor-motor untuk pasar global.

"Pengembangan Blue Core akan terus berlajut. Pertama kali hadir di Vietnam, Thailand dan Indonesia pada akhir tahun ini, mesin ini bakal menjadi platform untuk produk Yamaha yang dijual ke Eropa dan Amerika," urai Asisten GM Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Mohammad Masykur di Sentul, Bogor, Kamis (20/11/2014).

Selengkapnya, klik di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini