Sukses

Jangan Tinggalkan Anak-anak di Dalam Mobil

Balita yang ditinggalkan di dalam mobil bisa terkena heatstroke atau serangan panas.

Liputan6.com, California - Sejumlah orang tua di Amerika kerap meninggalkan anak mereka di mobil. Padahal, banyak kasus anak-anak meninggal karena hal tersebut.

Menurut statistik yang dipublikasikan oleh National Safety Council, kematian ini masih ada hubungannya dengan serangan panas. Asosiasi memperingatkan sepanjang paruh pertama 2016 mencatatkan jumlah kematian hampir tiga kali lipat dibanding periode yang sama 2015.

Amy Artuso, Program Manager NSC sebagaimana dilansir CNN menyebut sejumlah 11 orang anak-anak meninggal karena 'tersekap' di dalam mobil tahun ini. Adapun tahun lalu terdapat empat orang anak yang kehilangan nyawa akibat kelalaian orang tua.

Sepanjang 2015, 24 anak meninggal karena serangan panas, situasi yang juga sulit dihindari oleh orang dewasa. Serangan ini disebut juga hyperthermia dalam bahasa medis, mengacu pada suhu tubuh yang tinggi akibat pengaruh suhu ruangan.

Balita dan anak-anak secara umum paling rentan terhadap serangan panas karena mereka biasanya duduk di kursi tersendiri dan terikat dengan sabuk keselamatan.

Anak-anak lantas terlupakan dan ditinggal dalam mobil yang terparkir. Kondisi ini biasanya terjadi ketika akhir pekan karena terjadi perubahan kebiasaan dari orang tua atau pengasuh anak sehingga anak tertinggal.

Cara unik yang bisa menyelamatkan anak dari bahaya yaitu dengan cara meletakkan benda penting bersama dengan anak, semisal ponsel. Ini membuat para orang tua tidak lagi lalai meninggalkan anak di dalam mobil sendirian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini