Sukses

Pembalap MotoGP Keluhkan Aturan Pembatasan Ban

Beberapa pembalap MotoGP menganggap peraturan yang dibuat Michelin soal pembatasan ban pada GP Australia mengada-ada.

Liputan6.com, Melbourne - Beberapa pembalap MotoGP menganggap peraturan yang dibuat Michelin pada GP Australia mengada-ada. Dua pembalap yang telah mengeluhkan itu adalah Valentino Rossi dan Cal Crutchlow.

Sebelumnya, pabrikan ban kenamaan asal Perancis itu, yang juga merupakan official ban MotoGP 2016, menetapkan bahwa ban supersoft mereka hanya boleh digunakan selama 10 lap. Aturan ini mulai diterapkan Jumat kemarin (21/10/2016).

Rossi, pembalap dari Movistar Yamaha, mengatakan bahwa ban sopersoft yang digunakan itu tidak berdampak buruk apapun, bahkan setelah dipakai lebih dari 10 lap.

"Menurut saya keputusan ini sangat aneh, karena ban itu sangat baik untuk balapan. Lintasan ini (Sirkuit Philip Island) adalah tempat yang baik untuk menggunakan supersoft. Jika tidak disini, Anda tidak dapat menggunakannya di lain tempat," ujar pembalap Italia berusia 37 tahun itu, dikutip dari motorsport.

Pernyataan ini ia lontarkan setelah terpaksa diturunkan peringkatnya, dari posisi dua ke-20 pada sesi latihan bebas pertama atau FP1. Posisi Rossi diturunkan oleh race direction karena melebihi batas penggunaan ban yang telah ditetapkan. Rossi dianggap melanggar karena menggunakan ban supersoft hingga 11 lap.

Rossi tidak sendiri. Hal senada diungkapkan pembalap LCR Honda, Crutchlow, yang pada sesi FP1 berada di posisi pertama. Ia menilai bahwa 10 lap yang ditetapkan hanya membuang-buang waktu pembalap, sebab mereka harus mengganti ban di tengah lomba.

"Buang-buang waktu. Siapa yang mau datang ke sirkuit dengan ban yang hanya bisa digunakan dalam delapan putaran penuh," sindir Crutchlow.

Ia mengatakan bahwa aturan tersebut sama sekali tidak bisa dimengerti. "Saya hanya tidak mengerti pemikiran mereka, mengapa membawa ban yang hanya diizinkan untuk dipakai selama delapan lap saja," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini