Sukses

Seberapa Penting Rem ABS di Sepeda Motor?

Bosch, pemasok komponen otomotif asal Jerman, meluncurkan generasi terbaru anti-lock braking system (ABS) untuk sepeda motor.

Liputan6.com, Jakarta - Bosch, pemasok komponen otomotif asal Jerman, meluncurkan generasi terbaru anti-lock braking system (ABS) untuk sepeda motor di ajang Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2016, di JCC, Jakarta, Kamis (3/11/2016).

Ini adalah ABS generasi kesepuluh yang mereka kembangkan. Dibanding generasi sebelumnya, komponen pengereman ini punya beberapa kelebihan. Misalnya, ukurannya lebih kecil dan dengan bobot yang hanya 0,45 kilogram.

Sales Manager Bosch Original Equipment Indonesia, Reynold Rumambi, mengatakan komponen ini bukanlah produk aftermarket, melainkan akan dipasok ke pabrikan.

"Ini bukanlah sebagai perangkat aftermarket, dan akan kita pasok untuk pabrikan. Karena ABS ini memerlukan beberapa pengaturan," ujarnya. Ada motor yang disebut menggunakan komponen ini, namun tidak disebutkan model apa.

Sebagai informasi, ABS adalah fitur keselamatan yang membuat rem tidak terkunci jika dilakukan pengereman mendadak. Fitur ini sangat berguna, misalnya, di jalanan basah atau pasir. Rem ABS bisa menghentikan motor tanpa slip. Sementara motor non-ABS, dengan kecepatan yang sama, punya potensi tergelincir lebih besar.

Hal ini disebabkan karena sistem kerja ABS yang tak langsung mengunci, meski handle ditekan habis. Caranya mirip seperti teknik rem `mengocok` pada sistem rem biasa. Bedanya, `pengocokan` diatur secara komputerisasi.

Di kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia, Gunadi Sindhuwinata, mengatakan bahwa mereka juga memiliki visi untuk mewajibkan penggunaan ABS untuk semua produk sepeda motor Indonesia.

Namun tidak bisa langsung diterapkan karena ada hal-hal tertentu yang mesti dipersiapkan. "Kita akan melihat dulu kesiapan industri untuk penggunaan ABS. Mungkin satu atau dua tahun lagi kita liat realisasinya," ujar Gunadi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini