Sukses

Honda MegaPro Tipe Monoshock Lebih Rewel, Benarkah?

Honda MegaPro tipe monoshock meluncur di Indonesia pada 2010 silam.

Liputan6.com, Jakarta Honda MegaPro tipe monoshock meluncur di Indonesia pada 2010 silam. Meski dimaksudkan untuk mengikuti perubahan zaman, namun ternyata motor ini dianggap lebih 'rewel'.

Hal ini diungkapkan oleh Iksan, pemilik Iksan Motor, bengkel spesialis Megapro yang terletak di Jalan Raya Lenteng Agung Nomor 42, Jakarta.

"Honda MegaPro monoshock lebih rewel dibanding yang dual shock. Terutama di bagian karburator yang lebih cepat harus servisnya," ujarnya kepada Liputan6.com, Senin (28/11/2016).

Selain itu, bagian shock pun jadi masalah. "As shock kalau rusak dan didiamkan saja merembet kemana mana. Kalau yang lama lebih kuat, mungkin bahannya lebih bagus ya," tambah pria yang sudah menggeluti dunia perbengkelan sejak pertengahan 1980an ini.

Lebih detail soal teknis mesin, Iksan mengatakan bahwa MegaPro monoshock punya diameter piston yang lebih kecil.

"Kalau baru, hampir mirip Honda Kharisma. Kalau klasik sehernya sama dengan Tiger, 63, hanya Tiger permukaannya rata, kalau Megapro klasik itu 'jenong' kayak gunung," tambahnya.

Pernyataan Iksan dibenarkan oleh Husni, anggota Honda Megapro Club (HMPC) chapter Jakarta, yang saat wawancara berlangsung juga ada di lokasi.

"Kualitasnya menurut saya jauh. Bahkan saya akhirnya jual yang monoshock untuk beli MegaPro klasik lagi," tukasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.