Sukses

Malaysia Jadi Negara Pertama yang Wajibkan Fitur ESC di Mobil

Pemerintah Malaysia akan mewajibkan fitur electronic stability control pada 2018 nanti.

Liputan6.com, Sepang - Pemerintah Malaysia serius soal keselamatan berkendara. Kali ini, mereka mengumumkan akan menerapkan kewajiban instalasi electronic stability control di Sepang, Selasa (29/11/2016) hari ini.

"Kami bangga pemerintah Malaysia membicarakan tahap penting dalam hal keselamatan berkendara dan menjadi negara ASEAN pertama yang menerapkan aturan resmi soal ESC," ujar Datuk Seri Liow Tiong Lai, Menteri Transportasi, dikutip dari paultan.org.

Menurutnya, aturan tersebut mengatu bahwa semua kendaraan baru di Malaysia yang didaftarkan pada Juni 2018 harus memiliki fitur keselamatan ini.

Kontrol stabilitas sendiri telah menjadi fitur yang wajib di beberapa wilayah. Terutama di tempat yang maju seperti Eropa dan Amerika Serikat (AS). Bahkan di kedua lokasi itu aturan telah berlaku sejak 2012 lalu.

Ketua ASEAN NCAP, Wong Shaw Voon, mengatakan bahwa ia sangat senang dengan keputusan pemerintah ini. "ESC akan menyelamatkan ribuan nyawa di Malaysia. Kami mendesak negara lain di wilayah ini mengikutinya," tambahnya.

Malaysia sendiri sudah memberlakukan 100 peraturan PBB (United National Regulation/UNR) soal transportasi. Dikabarkan, 26 aturan baru akan segera diberlakukan hingga 2020, di mana salah satunya adalah soal ESC.

Peningkatan fitur keselamatan standar juga berkaitan dengan tes uji tabrak yang dilakukan oleh ASEAN NCAP. Ke depan, mobil yang bisa mencapatkan rating maksimal harus memenuhi fitur keselamatan yang semakin banyak.

Adapun fitur kontrol stabilitas sendiri adalah perangkat keselamatan yang dapat melakukan pengereman aktif secara independen pada masing-masing roda. Rem depan mampu mencegah oversteer, sementara rem belakang mencegah understeer.

Saat kendaraan kehilangan traksi atau slip, maka pengereman secara otomatis aktif, tenaga mesin pun berkurang untuk menstabilkan kembali kendaraan dan roda tetap memiliki grip atau cengkeraman ke aspal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini