Sukses

Kaleidoskop Otomotif April: Ratusan Ribu Mobil Honda Ditarik

Penarikan Recall yang terjadi pada Jazz dan HR-V ini cukup menyedot perhatian para pembaca.

Liputan6.com, Jakarta - Akhir dari kuartal pertama di 2016, dunia otomotif digegerkan dengan penarikan kembali atau recall terhadap dua model mobil Honda, yaitu Jazz (Fit), dan HR-V (Vezel) yang diproduksi antara Agustus 2013 hingga Februari 2016.

Setidaknya terdapat 143 ribu mobil bermasalah karena sistem kelistrikan pada power steering. Pentingnya pengumuman ini lantaran kedua mobil tersebut cukup popular di Indonesia, khususnya di mata para pembaca Otomotif Liputan6.com.

Selain soal Jazz dan HR-V, berita sebuah multi purpose vehicle (MPV) Toyota Alphard, digunakan sebagai pengangkut batako juga menjadi peristiwa yang cukup heboh.

Sedangkan tips memanaskan mesin sepeda motor juga tak luput dari sorotan karena para pemilki dinilai sering kali salah kaprah.

Berikut tiga artikel yang paling jadi sorotan sepajang April 2016:

1. Geger, Toyota Alphard Bermuatan Batako

Toyota Alphard dikenal dengan multi purpose vehicle (MPV) mewah. Di Indonesia, harga mobil mewah ini mulai dari Rp 844,9 juta. Bahkan, Tipe Q 3.5 dibanderol hingga Rp 1,64 miliar.

Dengan harga yang `selangit` itu, maka adalah hal yang wajar jika mobil ini lebih banyak ditemukan di kota-kota besar, baik digunakan orang-orang berduit ke kantor atau pusat perbelanjaan.

Nah, bagaimana jika mobil ini ditemukan di lokasi proyek? Bukan untuk mengantar tamu atau semacamnya, Alphard ini justru digunakan untuk mengangkut batako.  Baca informasi selengkapnya di sini.

2. Honda Tarik Ratusan Ribu HR-V dan Jazz

Honda Motor Co menarik (recall) 160 ribu kendaraan di tanah asalnya sendiri, Jepang. Penarikan ini dilakukan untuk model Jazz (Fit) dan HR-V (Vezel) yang diproduksi dalam kurun antara Agustus 2013 dan Februari 2016.

Menurut Associated Press yang dilansir Paultan, Kamis (7/4/2016), penarikan disebabkan karena power steering rusak. Kerusakan ini berasal dari komponen yang mengatur sistem kelistrikannya.

Yuichi Yamamoto, salah satu pejabat Kementerian Transportasi Jepang, mengatakan kepada Bloomberg bahwa bagian yang rusak bisa terbakar. Setidaknya, sampai saat ini telah ada enam kasus yang diketahui. Baca Informasi selengkapnya di sini.

3. Salah Kaprah Panaskan Sepeda Motor

Pemilik sepeda motor biasanya memanaskan tunggangannya di pagi hari sebelum beraktivitas. Motor dibiarkan menyala sambil pemiliknya bersiap, misalnya menggunakan sepatu atau sarapan.

Sayangnya, kebiasaan itu ternyata tidak tepat. Memanaskan motor dalam waktu tertentu dan didiamkan adalah hal yang mubazir. Hal ini diungkapkan oleh Izas Ismail, Sevice Advisor Mitra Jaya Depok, dealer resmi Honda. "Itu mubazir.

Soalnya, kalau hanya dipanaskan (stationer), aliran oli tidak maksimal melumasi bagian-bagian mesin yang berada di posisi atas berapa pun waktu pemanasannya," ujar Izas kepada awak Liputan6.com, Selasa (10/11/2015). Baca Informasi selengkapnya di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini