Sukses

Kenapa Mesin Diesel Lebih Mahal Dibanding Bensin?

Mobil yang menggendong mesin Diesel umumnya lebih mahal dibanding mobil yang menggunakan mesin bensin. Kenapa bisa begitu?

Liputan6.com, Jakarta - Mobil yang menggendong mesin Diesel umumnya lebih mahal dibanding mobil yang menggunakan mesin bensin. Tentu perbandingan ini berlaku pada model-model yang sama atau berada di segmen yang sama.

Misalnya saja Toyota Innova. Di Indonesia varian Q M/T Diesel dibanderol Rp 411,8 juta, sementara varian bensinnya hanya Rp 373,6 juta. Hyundai Santa Fe juga demikian. Varian Dieselnya dihargai Rp 539 juta, sementara varian bensinnya "hanya" Rp 495 juta.

Lantas, apa sebetulnya yang menyebabkan mobil bermesin Diesel lebih mahal ketimbang mobil bensin? Jawabannya, sebab mesin Diesel itu sendiri memang umumnya lebih mahal dibanding mesin bensin. Pertanyaan lanjutannya, kenapa bisa begitu?

Penyebabnya ternyata sederhana. Sebab, sebagaimana dikutip dari edmunds.com, mesin Diesel punya ongkos produksi yang memang lebih mahal ketimbang mesin Diesel.

Pabrikan bisa menekan ongkos produksi mesin bensin dengan menggunakan material yang lebih murah seperti aluminium. Namun hal ini tidak bisa dilakukan pada mesin Diesel. Material yang digunakan harus kuat. Kepala silinder dan blok silindernya harus pakai baja.

Penggunaan material yang lebih kuat harus dilakukan karena mesin Diesel punya kompresi yang lebih tinggi. Suhu udara dalam ruang bakar pun jauh lebih panas karena itu dibutuhkan untuk membakar solar dengan maksimal.

Tidak seperti mesin bensin, Diesel tidak memiliki busi untuk membakar campuran bahan bakar dan udara. Panas udara terkompresilah yang memantik bahan bakar. Dengan begitu, logis jika kemudian material yang digunakan harus lebih kuat.

Selain soal komponennya yang lebih baik, harga mesin juga bisa lebih mahal jika ia dilengkapi dengan turbocharger. Turbo adalah sistem induksi "paksa" yang mengkompres udara yang mengalir ke dalam mesin. Alat ini membuat lebih banyak udara yang akan tercampur dengan bahan bakar, dan pada akhirnya akan meningkatkan performa.

Persoalannya, banyak mesin Diesel yang menggunakan komponen ini karena umumnya mesin ini punya akselerasi yang lebih lamban ketimbang mesin bensin, meski punya tenaga dan torsi yang lebih besar. Pada akhirnya, penambahan turbo akan ikut mengerek harga produksi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini