Sukses

Volume Ekspor Lebih Gede, Hyundai Indonesia Tuntut Prinsipal

Ekspor menjadi penopang penjualan Hyundai Indonesia dengan rata-rata mencapai 250 unit perbulan.

Liputan6.com, Jakarta - Mobil Hyundai di Indonesia sebagian besar didatangkan secara utuh atau dalam bentuk CBU (Completely Built Up) dari negeri asalnya, Korea Selatan. Namun demikian, Hyundai juga memiliki pabrik di Tanah Air, yang berlokasi di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat.

Akan tetapi, pabrik ini bukan untuk produksi melainkan tempat perakitan Complete Knocked Down (CKD). Salah satu produknya yaitu Hyundai H-1. Meski penjualan mobil jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) ini di pasar nasional kurang moncer, namun Hyundai H-1 juga diekspor ke beberapa negara, termasuk Thailand, Brunei Darussalam, hingga Bhutan.

Menurut President Director PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI), Mukiat Sutikno, ekspor menjadi penopang penjualan Hyundai Indonesia dengan rata-rata mencapai 250 unit per bulan.

“Kecuali waktu yang demo besar di Korea Selatan tiga bulan. Tapi over all tahun lalu ekspor kami 2.000 unit, harapan kami tentunya tahun ini kebetulan HMC (Hyundai Motors Company) memberikan kita green line lebih mengeksplor pasar ekspornya lagi,” ungkap Mukiat saat ditemui wartawan usai peresmian kantor pusat Hyundai di Jalan Teuku Nyak Arif No 14, Simprug, Jakarta, Jumat (3/3/2017).

Dengan adanya persetujuan prinsipal, maka ekspor Hyundai diharapkan dapat mencapai 2.250-2.300 unit perbulan. Sebab, kapasitas pabrik Hyundai di Pondok Ungu mencapai 26 ribu unit dalam setahun.

Dia mengklaim, kualitas mobil yang diproduksi di Indonesia telah memenuhi kualitas global dan standar Hyundai.

Mukiat pun tak menampik, bahwa penjualan Hyundai secara domestik lebih besar daripada ekspor. Kata dia, untuk tetap lancar dalam proses ekspor, HMC kerap mendatangi Indonesia setahun dua kali. Hal itu dilakukan untuk melakukan audit secara random.

“Kalau mereka datang, tinggal bilang saya mau unit yang itu dan dia harus hitung. Enggak mungkin satu produk totally perfect enggak mungkin, dia lihat kematangan las segala. Tapi kalau dia lihat kami failed, kemungkinan ekspornya di stop,” jelasnya.

“Terus terang, kami sangat bangga, karena biasanya kebanyakan impor, tapi kami bisa ekspor. Terus terang sedang melobi terus dan harapan kita moga-moga tahun depan kita bisa announce satu CKD baru lagi,” tambah Mukiat.

Jika melihat data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia pada 2016, wholesale Hyundai Indonesia mencapai 1.324 unit. Sedangkan di 2017 Hyundai Indonesia menargetkan penjualan hingga 1.800 unit.‎

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.