Sukses

3 Masalah Umum Honda BeAT dan Solusinya

Berikut adalah beberapa masalah Honda Beat dan cara mengatasinya.

Liputan6.com, Jakarta - Honda BeAT adalah sepeda motor fenomenal. Pertama kali meluncur pada 2008, per Maret 2016 kemarin skutik ini telah terjual 10 juta unit lebih. Angka ini membuat BeAT jadi matik terlaris Honda di seluruh dunia.

Meski populer, bukan berarti motor ini tak memiliki kelemahan sama sekali. Catatan kami, berdasarkan penelusuran sejumlah sumber, setidaknya ada beberapa masalah yang lumayan sering terjadi pada motor belasan juta Rupiah ini.

Apa saja masalah tersebut? Apakah Anda juga pernah mengalaminya? Berikut ulasannya:

1. Mentok polisi tidur

Salah satu yang kurang pada sepeda motor ini adalah ia memiliki ground clearance yang relatif rendah. Implikasinya, BeAT sering terantuk polisi tidur, apalagi jika motor dibawa boncengan atau membawa beban lain selain pengemudi.

Untuk mengatasinya ada beberapa cara. Salah satunya adalah mengganti shock belakang dengan shock bawaan Honda Vario 125. Perlu dicatat, kenaikan group clearance-nya kurang maksimal, hanya setengah sampai satu cm saja.

Cara lain adalah dengan menggunakan peninggi suspensi. Namun catatan juga, bantalan tambahan ini bisa buat motor jadi tidak enak. Suspensi juga relatif lebih mudah patah karena derajatnya sudah berbeda dengan ketentuan pabrikan.

Cara ketiga, adalah dengan mengganti ban dengan diameter lebih tinggi. Honda BeAT FI ukuran ban depan standarnya adalah 80/90-14, serta ban belakang 90/90-14.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Next

2. Lampu depan cepat mati

Wahyu, pengguna Honda BeAT, menceritakan keluh kesahnya melalui Solusi Otomotif Liputan6. Ia bercerita bahwa lampu depannya terlalu sering putus. Saat aki diganti karena mengira masalahnya di sana, akinya justru langsung tekor.

Pengalaman Wahyu tidak unik. Banyak yang mengalami kejadian serupa. Hal yang kerap dianggap sebagai sumber masalah adalah karena lampu tidak bisa secara manual dimatikan. Tidak ada saklar untuk itu. Benarkah begitu?

Lampu depan kerap putus dan aki tekor mengindikasikan kerusakan di sistem kelistrikan, tidak semata kualitas bohlam. Kiprok (regtifier regulator) yang rusak mungkin jadi penyebabnya. Sebab, jika ia rusak, maka tegangan dari spull yang terlalu besar yang menuju ke lampu tidak bisa direduksi. Alhasil tegangan melebisi kapasitas lampu.

Kemungkinan lain adalah kabel massa yang menuju ke kiprok terputus. Hal ini mengakibatkan tegangan berlebih yang diterima lampu depan, sehingga tidak bisa di batasi atau tidak bisa dialirkan ke massa sehingga menyebabkan lampu depan putus.

 

3 dari 3 halaman

next

3. Tenaga loyo

Alif Muhlisin, kepada Solusi Otomotif Liputan6 pernah mengeluh bahwa BeAT karburator model tahun 2012-nya sangat loyo, terutama jika melewati tanjakan, meski saat itu gas sudah dibetot penuh. Gas juga terasa berebet di kecepatan rendah.

Hilang tenaga, sebagaimana motor lain, disebabkan karena karburator kotor, lubang saluran bensin tersumbat, atau udara lebih banyak ketimbang bensin. Semuanya mengakibatkan pembakaran tidak sempurna. "Ledakan" di ruang bakar tak maksimal.

Oleh karena itu, yang perlu dilakukan adalah melakukan pembersihan dan penyetelan. Pastikan saringan udara dibersihkan sehingga udara bisa bebas masuk tanpa hambatan kotoran yagn menempel di saringan. Bersihkan juga karburator.

Sementara gejala "brebet" disebabkan karena jarak renggang klep tidak standar. Periksa pula komponen CVT sebagai sumber penggerak matik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.