Sukses

Kontroversi Pengisian Nitrogen di SPBU, Benarkah Penipuan?

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan beredar kembali pesan yang memperingatkan pengendara motor dan mobil soal mengisi nitrogen di SPBU. Pesan tersebut intinya mengatakan bahwa bisa saja yang diisi bukan nitrogen, melainkan hanya angin biasa seperti bengkel ban pinggir jalan.

Dalam pesan itu disebutkan bahwa nitrogen yang benar tersimpan pada bottle nitrogen yang tekanannya mencapai 2.000 PsiG. Sementara yang ada di SPBU justru hanya kompresor angin. Apalagi, kompresor itu benar-benar "menyala" saat proses isi angin.

"Nitrogen yang asli tidak perlu pakai kompresor tapi tabung-bottle khusus dengan tekanan tinggi," demikian cuplikan pesan tersebut.

Lantas benarkah begitu? Untuk mengetahui kebenarannya, Liputan6.com menghubungi Zulpata Zainal, Senior Evaluator/PG Management PT Bridgestone Tire Indonesia. Dan menurutnya, pesan berantai itu bisa menyesatkan.

Menurut Zul, nitrogen sebetulnya juga ada di dalam udara yang sehari-hari kita hirup, termasuk juga ada di kompresor angin biasa. Jadi tidak benar bahwa pada kompresor angin biasa benar-benar tidak mengandung nitrogen.

Itupun dengan asumsi kalau pebisnis nitrogen di SPBU benar-benar melakukan cara curang. Dalam hal ini, menurut Zul kemungkinannya justru kecil. Sebab, ada alat yang memang diperuntukkan untuk meningkatkan kadar nitrogen, yang disebut pembangkit angin nitrogen.

"Melalui alat tertentu, angin yang dihasilkan oleh kompresor angin biasa dapat diubah menjadi lebih banyak lagi kadar nitrogennya," ujar Zul dalam pesan elektronik kepada Liputan6.com, Selasa (28/3/2017).

Menurutnya, hasil dari alat ini bahkan bisa menyamai kadar nitrogen yang biasa tersimpan di tabung khusus.

Dengan begitu, menurut Zul konsumen nitrogen SPBU tidak perlu khawatir tertipu kalaupun yang mereka lihat adalah kompresor angin.

"Jadi intinya, pemakaian pembangkit angin nitrogen yang ada di parkiran jalan tol atau di toko-toko ban tidak masalah dengan kadar nitrogen , asal tentu saja kadar nitrogennya dijaga minimal di atas 95 persen," tutup Zul.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.