Sukses

Mengenal Active and Passive Safety Mobil Modern

Apa itu active safety, apa pula passive safety?

Liputan6.com, Jakarta - Secara umum sistem keselamatan kendaraan terdiri dari dua jenis, active safety dan passive safety. Keduanya dibedakan berdasarkan kapan sistem tersebut aktif, sebelum kecelakaan atau saat kecelakaan.

Menurut Gandhi Ahimsaputra, Product Konwledge Head, Product Planning Division, PT Toyota Astra Motor (TAM), yang disebut active safety adalah sistem keselamatan yang senantiasa aktif, sementara passive safety baru aktif saat kecelakaan terjadi.

"Active safety adalah keselamatan sebelum kecelakaan terjadi. Jadi sepanjang perjalanan safety-nya sudah siap. Kalau passive bekerja saat kecelakaan terjadi. Ini adalah dua unsur yang terus difokuskan Toyota," ujar Gandhi, dalam acara Safety Media Workshop yang dihelat di Jakarta, Rabu (29/3/2017).

Beberapa fitur yang termasuk dalam passive safety adalah airbag, seatbelt, dan rangka kendaraan. "Ini tiga fitur mendasar. Dalam hal rangka, dikenal dengan nama crumple zone. Ini adalah bagian mobil yang berfungsi untuk menyerap benturan saat terjadi tabrakan, sehingga kabin tetap aman," tambah Gandhi.

Meski begitu, menurut Gandhi crumple zone tetap ada batasnya. "Jadi saat sudah melewati batas, misalnya kecepatan benturan terlalu cepat, maka mobil manapun tidak akan tahan. Maka dari itu unsur pengendara juga penting," tambahnya.

Sementara beberapa contoh active safety adalah anti-lock braking system (ABS) dan Brake Assist. ABS adalah fitur pengereman yang membuat rem tidak langsung mengunci, sementara BA berfungsi untuk menambah power rem.

"Biasanya ada pengendara yang saat akan kecelakaan justru tidak menginjak rem. BA untuk menambah kekuatan pengereman saat itu terjadi," terang Gandhi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.