Sukses

Melihat Proses Desain Hingga Penyiksaan Mobil Baru Daihatsu

Sebelum dipasarkan, mobil-mobil yang dibuat Daihatsu dilakukan berbagai ‘penyiksaan’.

Liputan6.com, Karawang - Masyrakat hanya mampu menggunakan mobil dengan cara membelinya dari dealer. Kritikan, kerap dilontarkan karena mobil yang dijajakan dipasaran dianggap tidak sesuai dengan selera.

Nah, kali ini Liputan6.com mendapatkan kesampatan untuk melihat cara PT Astra Daihatsu Motor (ADM) membuat sejumlah mobil. PT ADM sendiri memang menjadi salah satu merek mobil yang membuat begitu banyak mobil, baik untuk pasar domestik maupun ekspor.

Sebelum dipasarkan, mobil-mobil yang dibuat Daihatsu dilakukan berbagai ‘penyiksaan’. Tentu saja, hal tersebut untuk mengetahui durability atau ketahanan dari masing-masing mobil yang dibuat.

Adalah Pusat Riset dan Pengembangan (Research and Development Center) milik PT ADM yang baru diresmikan. Tempat ini menjadi lokasi yang memberikan sejumlah fasilitas pengujian mobil-mobil Daihatsu.

“Investasi untuk R&D Center ini mencapai Rp 1 triliun dengan luas 25 hektar. Kita uji semuanya di sini,” Marketing Director PT ADM Amelia Tjandra saat ditemui di R&D Center, kawasan Industri Suryacipta, Karawang Timur, Jawa Barat, Senin (10/4/2017).

R&D Center Daihatsu ini tentunya memikirkan berbagai pengembangan hingga penjualan Daihatsu, mulai dari Market Survey & Product Planning, kemudian Product Design, lalu Product Engineering Design, Prototype Making, Prototype Teting, Production Tooling, Production Trial, Mass Production, serta Sales & After Sales Services.‎

Adapun di R&D Center ini terbagi dalam tiga tempat seperti desain, engineering, dan test course.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Next

Desain

Di tempat ini, sejumlah desainer dan karyawan bekeraja sama dalam menentukan berbagai kendaraan yang diperkirakan akan disukai masyarakat.

Sebelum masuk proses pembuatan jenis mobil, terlebih dahulu mereka membuat rancangan desain mobil melalui sketsa, kemudian diaplikasikan menggunakan komputer dengan gambar tiga dimensi (3D).

Setelah hasil 3D jadi, bentuk mobil diwujudkan dengan menggunakan clay. Bentuk Clay ini dibuat mulai dari bentuk yang kecil hingga mirip dengan wujud asli sebuah mobil.

“Clay ini bukan tanah, tidak bahaya, tidak mudah terbakar dan tidak menghasilkan gas beracun jadi aman. Cuma ini harus dipanaskan agar hasilnya bisa dibentuk,” ungkap R&D Executive Officer PT ADM‎‎ Pradipto Sugondo‎.

Karena terkait rahasia dapur perusahaan, kami tidak diperbolehkan mengambil gambar.

3 dari 4 halaman

Next

Engineering

Setelah desain tercipta, kali ini mobil telah berwujud asli dengan penggunan material logam dan lainnya.

Hanya saja, ini bukan tahapan akhir, melainkan permulaan. Mobil yang sudah dirakit, dilakukan berbagai penyiksaan.

Dari pantau Liputan6.com, berbagai pintu mobil baik depan, samping, dan belakang, dilakukan berkali-kali buka tutup. Demikian juga pada bagian suspensi, dilakukan simulasi dengan beragam getaran. Tak ketinggalan bagian pedal gas, rem, dan kopling juga digerakan naik turun.

“Ini kita lakukan sebanyak jutaan kali, sehingga seperti mobil yang telah dipakai selama tiga tahun,” ucap seorang operator.

Dalam pengujian ini, R&D Center juga memiliki ‘kulkas’ yang sangat besar yang disebut Therma Chamber. Menurut sang operator, mobil-mobil dimasukan ke dalam ruangan dengan kondisi suhu udara mulai dari minus 30 derajat sampai panas 80 derajat.

“Ini juga kita lakukan cukup lama, sehingga mirip pemakaian dalam tiga tahun. Hal ini dilakukan karena mobil yang dijual tidak hanya untuk pasar domestik, tapi juga ekspor ke luar negeri dengan suhu yang beragam,” kata dia.

Karena terkait rahasia dapur perusahaan, kami tidak diperbolehkan mengambil gambar.

4 dari 4 halaman

Next

Test Course

Meski sudah mendapatkan berbagai penyiksaan. Ternyata itu belum berakhir. Sebab, tim R&D Center harus melakukan pengujian mobil di area test course.

Di area ini disebutkan ada 24 jalan yang berbeda untuk pengetesan. Termasuk contoh jalan di Jepang dan Malaysia.

Mobil-mobil yang telah dibuat pabrikan diuji dengan jalur berbeda, mulai dari trek lurus, jalur bergelombang, berlumpur, bebatuan genangan air dengan ketinggian 60 cm,  hingga jalur dengan kemiringan 22 derajat.

“Mobil juga dilakukan tes pengereman di jalan licin, lalu ada juga mobil-mobil yang melaju terus menerus berputar untuk mengetahui ketahanan handling-nya,” ucap salah satu guide kepada wartawan.

Bisa disimpulkan, bahwa untuk membuat mobil-mobil Daihatsu tak sembarangan. Sebab, mobil-mobil ini dilakukan berbagai pengujian dan ketahanan yang sangat rumit.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini