Sukses

Soal Pameran Otomotif, Indonesia Lebih Baik dari Thailand

Hasil pameran otomotif Bangkok International Motor Show kurang menjanjikan. Benarkah Indonesia masih lebih baik?

Liputan6.com, Bangkok - Penjualan kendaraan bermotor kerap terdongkrak dengan adanya pameran tahunan. Itu setidaknya terjadi di Indonesia dan Thailand. Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) terakhir dihelat Agustus kemarin, sementara Bangkok International Motor Show (BIMS) baru saja berakhir.

Di Indonesia, GIIAS terakhir berhasil melampaui target yang sebelumnya telah ditetapkan. Acara tahunan itu mencatat transaksi sebesar Rp 6,155 triliun dari 25 merek peserta. Angka ini setara dengan penjualan 20.384 unit mobil.

Dibanding tahun sebelumnya, atau tahun dimana GIIAS pertama kali dihelat menggunakan nama baru, capaian ini meningkat. GIIAS 2015 mencatatkan transaksi Rp 5,455 triliun atau sebanyak 17.077 unit mobil terjual yang sama-sama berasal dari 25 merek.

Sayangnya capaian ini gagal diraih oleh pameran di Thailand. Melansir Bangkok Post, pembeli mobil di pameran itu lebih rendah dibanding yang diperkirakan.

Kemarin (10/4), penyelenggara BIMS melaporkan bahwa sepanjang pameran, ada 31 ribu booking mobil, dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 32.571 unit. Dengan demikian capaian tahun ini ini turun 4,82 persen dibanding tahun sebelumnya.

Adapun lima merek teratas yang sukses mengantungi SPK terbanyak berturut-turut adalah Toyota, Honda, Mazda, Isuzu, dan Ford. Di segmen mobil mewah, yang paling populer adalah Mercedes-Benz, baru diikuti BMW, Audi, Volvo, dan Lexus.

Tak hanya mobil, di BIMS juga tercatat pemesanan motor. Salam hal ini, ada booking sebanyak 2.892 unit, dimana Yamaha berhasil menjadi juara, mengalahkan Kawasaki dan Honda yang masing-masing berada di posisi dua dan tiga.

Jaturont Komolmis, COO Grand Prix International, pengorganisir acara mengatakan bahwa meski menurun, namun ia merasa puas dengan performa booking yang dihelat sepanjang pameran, 14 hari. "Kami melihat sentimen secara keseluruhan meningkat," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini