Sukses

Tak Mau Ketinggalan, Subaru Kembangkan Mobil Listrik Canggih

Subaru Corporation tengah mempertimbangkan varian mobil listrik, dari model yang sudah tersedia di pasar saat ini.

Liputan6.com, Tokyo - Subaru Corporation tengah mempertimbangkan varian mobil listrik, dari model yang sudah tersedia di pasar saat ini. Pabrikan asal Jepang ini berencana untuk melakukan investasi, pengembangan mobil listrik terkait peraturan emisi yang ketat di pasar global.

Dijelaskan CEO Subaru Corporation, Yasuyuki Yoshinaga, pihaknya memang tengah mempertimbangkan untuk membenamkan motor listrik di model yang sudah ada, daripada harus merancang mobil baru.

"Langkah ini memungkinkan Subaru untuk memanfaatkan reputasi, sementara menghilangkan kebutuhan untuk bermitra dengan produsen mobil lain," jelas Yasuyuki, seperti disitat Autonews, Jumat (26/5/2017).

Strategi pabrikan yang terkenal dengan sistem all-wheel drive (AWD) ini kontras dengan pendekatan pabrikan lain, seperti Daimler AG, sebagai induk Mercedes-Benz.

Pabrikan mobil mewah asal Jerman ini, mengemas teknologi kendaraan listriknya, termasuk teknologi pengisian dan penyimpanan energi di bawah sub-merek EQ. Cara ini memberikan visibilitas lebih, untuk bersaing dengan Tesla Inc.

Sementara itu, CEO Subaru beranggapan, mobil listrik bisa bertahan dengan hanya satu papan nama perusahaan.

"Sudah ada model Subaru yang menarik, misalkan XV, dan pelanggan di Beijing menginginkannya tapi hanya diperbolehkan membeli kendaraan listrik. Jika, tidak ada versi listriknya maka tidak bisa dibeli," sambung Yasuyuki di Markas Subaru di Tokyo.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Next

Fokus RnD

Melihat hal tersebut, Subaru saat ini memang memprioritaskan pengeluaran untuk pengembangan mobil listrik dan teknologi lainnya. Selain mobil listrik dan hibrida, Subaru juga tengah mengembangkan mobil tanpa supir.

Subaru sendiri tengah berpacu untuk membawa mobil hibrida tahun depan, dan kendaraan listrik pada 2021.

Untuk itu, Subaru sudah menginvestasikan dana sebesar 134 miliar yen pada penelitian dan pengembangan teknologi. Proses RnD ini ditargetkan selesai dalam 12 bulan ke depan, atau Maret 2018.

Pengeluaran Subaru untuk proses RnD ini memang masih kalah dengan raksasa otomotif asal Negeri Matahari Terbit lainnya seperti Toyota Motor Corp (TMC). Untuk informasi, Toyota memiliki saham sebesar 16,9 persen di Subaru.  Toyota berencana untuk menghabiskan dana hingga 1,05 triliun yen demi pengembangan mobil listrik dan hybrid.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.