Sukses

Persamaan Skuter Listrik dan Skuter Matik Konvensional

Apa saja kesamaan antara motor matik listrik dan skutik konvensional?

Liputan6.com, Jakarta - Dalam satu sampai dua tahun ke belakang, telah ada beberapa sepeda motor listrik yang meluncur di Indonesia, sebut saja Viar Q1 yang meluncur beberapa hari lalu, dan Terra, yang diperkenalkan tahun lalu.

Yang menarik, dua motor yang telah disebut tadi mengadopsi bentuk yang mirip dengan sepeda motor matik. Bahkan dua motor listrik yang bakal rilis dalam waktu dekat, Gesits dan Viar Pulse, juga berbentuk matik.

Tentu ini bukan tanpa sebab. Salah satu yang paling jelas adalah matik merupakan motor terfavorit orang Indonesia. Para pembuat motor listrik itu berharap dengan berdesain matik, popularitasnya juga dapat melejit.

Meski tentu, secara sistem kerja penggeraknya beda sama sekali. Sementara motor listrik "hanya" mengandalkan motor yang diinstalasi di roda belakang, matik konvensional cara kerjanya lebih rumit, meski tak serumit motor manual.

Dengan fakta ini, menarik untuk menyimak lebih jauh, sebetulnya apa saja aspek-aspek yang sama pada kedua jenis motor ini selain daripada desainnya.

Dari sekian banyak aspek yang bisa dilihat pada sepeda motor, baik konvensional maupun listrik, satu kesamaan yang paling jelas adalah ada bagian-bagian tertentu yang perawatannya sama persis.

Pertama adalah ban. Baik motor matik ataupun listrik, sama-sama pakai ban. Sebagaimana ban pada umumnya, ia akan aus pada masa tertentu. Sebelum ini terjadi, maka yang perlu dilakukan adalah menggantinya dengan yang baru.

Waktu penggantian pun tidak terpengaruh oleh penggerak motor. Ia tergantung pada lama pemakaian, dan kondisi jalan yang ditempuh.

Dimensinya juga tidak berbeda jauh. Sebagai pembanding, Viar Q1 ban depannya 90/90, begitu juga dengan ban belakang. Sementara Honda Beat, sebagai penguasa motor matik di Indonesia, ban depan dan belakangnya masing-masing 80/90 dan 90/90.

Satu aspek lain yang sama adalah rem. Lagi-lagi dalam hal perawatan, tidak ada yang membedakan antara rem motor listrik dengan rem matik. Kampas rem akan habis pada momen tertentu, begitu juga dengan piringannya.

Namun nampaknya, rem motor listrik bisa lebih awet. Sebab biasanya kecepatannya masih ada di bawah matik biasa. Viar Q1 saja kecepatan maksimalnya hanya 60 km/jam. Bandingkan dengan Honda Beat yang bisa menyentuh hampir 100 km/jam.

Ketika rem diterapkan pada kendaraaan yang pelan dan kencang, maka tentu keausan akan terlebih dulu terjadi pada rem di kendaraan yang lebih kencang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.