Sukses

Beberapa Masalah yang Timbul Akibat Jarang Ganti Oli

“Contoh, kondisi seher yang akan lebih cepat aus,dan bearing crankshaft akan lebih cepat aus. Belum lagi kondis keausan dari part lainnya,”

Liputan6.com, Jakarta - Sepeda motor menjadi salah satu transportasi andalan masyakat di Indonesia. Meski sadar kerap digunakan setiap hari, namun tak sedikit dari mereka yang tidak peduli dalam urusan servis ataupun sekadar ganti oli.

Menurut Kepala Bengkel AHASS Daya Motor Cibinong, Asep Suherman, jika belum memasuki waktu untuk servis ada baiknya penggantian oli rajin dilakukan. Sebab, jika malas mengganti oli, maka akan timbul beberapa risiko.

“Contoh, kondisi seher yang akan lebih cepat aus,dan bearing crankshaft akan lebih cepat aus. Belum lagi kondis keausan dari part lainnya,” ungkap Herman saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (12/6).

Jika terlalu lama dibiarkan, kata Herman, ada beberapa efek sepeda motor akan terasa seperti suara mesin kasar dan kondisi motor akan amat sangat tidak nyaman dipaksa. Selain itu, jarang mengganti oli juga bisa membuat beberapa kerugian, antara lain:

Mesin Kepanasan atau Overheating

Salah satu fungsi pelumas tentu sebagai pendingin. Jika oli mesin sudah dalam keadaan buruk dan volumenya berkurang banyak karena terlambat diganti, maka oli tak lagi mampu mendinginkan mesin dengan baik. Jika dibiarkan seperti itu terus, lama kelamaan komponen mesin bisa rusak, seperti kepala silinder akan melengkung dan harus diganti.

Menurunnya Kinerja Mesin

Jarang melakukan pergantian oli akan beresiko performa mesin menjadi jauh lebih berkurang. Karena fungsi oli pada mesin sangatlah vital, ketika kondisi oli sudah tidak bagus atau berkurang, otomatis performa mesin pun menurun.

Boros BBM

Meski tak terlihat korelasinya, namun ketika mesin menyala, maka sejumlah komponen mesin akan terjadi gesekan. Jika oli mesin lama tidak diganti dan kinerja oli berkurang, maka gesekan antar komponen mesin tersebut akan makin kasar dan keras.

Hal ini membuat tarikan mesin jadi lebih berat, sehingga yang terjadi adalah dibutuhkannya lebih konsumsi bahan bakar. Tentu saja, ini membuat alokasi pembelian BBM meningkat.

Komponen Mesin Lain Ikut Rusak

Hanya karena jarang ganti oli, banyak komponen yang menjadi cepat aus. Maka dari itu, kurang maksimalnya pelumas melumuri komponen dengan tepat, dapat mengakibatkan kerusakan pada part lainnya.

Resiko yang paling menyesakkan yaitu turun mesin. Jika ini terjadi, maka langkah yang harus dilakukan adalah mengganti komponen dengan baru dan mengeluarkan biaya lebih banyak.

Harga Jual Kembali Rendah

Jika telah mengalami berbagai masalah akibat jarang ganti oli, tentu saja performa mesin pun berkurang. Hal ini pun dapat menurunkan harga jual sepeda motor dipasaran.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.