Sukses

Kisah Hitler Memohon Pinjaman Untuk Beli Mercy

Liputan6.com, Jakarta - Adolf Hitler mungkin salah satu tokoh besar dan paling berpengaruh dalam periode Perang Dunia 2. Dengan sumber daya yang dimiliki, saat itu ia bisa memiliki apa yang diinginkan. Tapi itu tidak terjadi beberapa tahun sebelumnya.

Bahkan, tokoh fasis ini pernah memohon hutang kepada Mercedes-Benz, pabrikan mobil asli Jerman yang sampai sekarang masih eksis.

Hal tersebut terjadi pada 1924, ketika NAZI belum berkuasa dan jadi mesin politik menakutkan bagi seantero dunia. Di dalam penjara Landsberg Fortress, melalui sebuah surat, Hitler memohon kepada Mercy untuk memberikannya hutang pembelian limusin 11/40.

Saat itu Hitler memang mendekam di penjara akibat upaya kudeta yang gagal terhadap pemerintahan yang sah.

Hitler menunjukkan suratnya pada dealer Mercy yang ada di Munchen. Ia mengatakan sangat menginginkan mobil tersebut. Namun, sayangnya Hitler belum mampu untuk membelinya.

"Hal tersulit bagi saya pada saat ini adalah karena royalti hasil kerja keras saya (buku) belum bisa cair sampai pertengahan Desember," tulis Hitler untuk Jakob Ferlin, pemilik dealer Mercedes-Benz. "Jadi saya terpaksa meminta pinjaman atau uang muka. Ini akan jadi bantuan besar," tambahnya.

Satu unit Mercy 11/40 sendiri saat itu mencapai 18 ribu Reichsmark (mata uang Jerman pada 1924 sampai 1948). Cukup mahal pada masanya.

Agar permohonannya ini dikabulkan, Hitler juga menerangkan bagaimana kondisi keuangannya yang saat itu sangat morat marit.

"Saya tidak mampu membeli mobil setiap dua sampai tiga tahun. Saya juga tidak bisa membayar biaya perbaikan," aku pria berkumis khas tersebut.

Hitler kemudian dibebaskan pada Desember 1924. Ia mendapat royalti dari Mein Kampf, bukunya yang ditulis selama di dalam penjara. Sayang, tidak diketahui apakah ketika keluar penjara Hitler benar-benar membeli limusin kesukaannya itu atau tidak.

Tidak dijelaskan pula apakah surat ini sampai ke tangan dealer, atau apakah dealer itu akhirnya memberikan bantuan atau tidak.

Adapun kopian surat ini ditemukan di pasar loak, sekitar lima tahun yang lalu. Keasliannya telah dikonfirmasi oleh Bavarian State Archive. Surat aslinya sudah hilang, sedangkan kopiannya sudah dilelang sekitar 2010.

 

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.